Sutarti_Grobogan

Sutarti, S.Pd.SD, Kepala Sekolah SD N 1 Krangganharjo Toroh Grobogan Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Model Literasi Idaman Hati

Sekolah Model Literasi Idaman Hati

Lomba Menulis Bulan Agustus

//

Sekolah Model Literasi Idaman Hati

Karya : Sutarti

Kondisi terkini yang terlihat, banyak peserta didik yang kurang suka atau tidak berminat dengan buku bacaan. Semua itu membuat hati ini sebagai seorang pendidik sedih sekali. Tidak seperti dulu di era 80an, ketika diminta oleh guru ke perpustakaan sekolah untuk mencari dan membaca buku, peserta didik begitu antusias. Hingga terkadang banyak buku yang hilang karena dibawa pulang dan tidak kembali lagi ke sekolah.

Banyaknya permainan yang modern di dalam smartphoe membuat peserta didik berpaling dari buku. Baik bacaan maupun buku mata Pelajaran. Mereka hanya mau belajar ketika ada pekerjaan rumah dan tugas praktik. Makanya sekarang banyak pendidik dituntut untuk setiap hari memberi PR, tujuannya adalah agar peserta didik tersebut belajar di rumah.

Lokasi sekolah yang strategis membuat jiwa literasi ini berontak. Memiliki Gedung perpustakaan yang lengkap dengan bacaan dan terlihat buku-bukunya masih baru. Ingin sekali berusaha membuat peserta didik menyukai dan cinta dengan buku. Mulailah berinovasi di tahun ajaran baru dengan menggalakkan program sekolah literasi. Banyak hal yang telah direncanakan dan semoga semuanya sesuai harapan.

Inovasi baru pertama yang ingin segera terwujudkan adalah menampilkan dan memperbaiki kembali pojok baca kelas. Terlihat di kelas banyak yang kurang dalam penataannya. Masih banyak terlihat buku bacaan berserakan dan kurang tertata rapi. Semua itu membuat saya merencanakan satu program yang harus terwujud yakni menggalakkan pojok baca di masing-masing kelas.

Program atau inovasi selanjutnya untuk mendukung sekolah model literasi adalah setiap hari ada kegiatan satu hari pinjam buku yaitu SARI JAMBU. Masing-masing kelas dikoordinir dengan rapi mengenai jadwal peminjam buku. Dalam satu minggu peserta didik wajib meminjam dan membaca buku tersebut untuk memperkaya pengetahuan mereka selama ini. Tidak sampai di situ, setelah membaca dan meminjam setiap guru harus memberi pertanyaan tentang apa yang telah mereka baca.

Rencana tersebut sudah mulai dijalankan di tahun ajaran baru ini. Ada petugas yang telah ditnjuk untuk menjalankan program tersebut. Dimulai dari kunjungan kelas 1 ke perpustakaan. Sekadar mengenal dan melihat-lihat buku yang ada. Karena anak kelas 1 masih tahap bermain, dan senang-senang.

Inovasi berikutnya di tahun ajaran baru untuk mendukung program sekolah literasi adalah dengan memahamkan siswa tentang dunia literasi. Mengajak mereka untuk membaca bersama, menulis, dan menggambar apa yang ada di pikiran mereka. Sebagai seorang pendidik kita tidak boleh memaksakan kehendak kita. Siswa boleh memilih pembelajaran yang sesuai dengan keinginan mereka. Pastinya masih dalam seputar program literasi.

Ketika guru menyampaikan materi tentang perubahan wujud benda. Sebagai pendidik kita wajib mengetahui gaya belajar yang bagaimana yang mereka inginkan. Mungkin dengan melihat video ada beberapa peserta didik yang bisa paham tentang materi. Ada juga mungkin dengan membaca saja mereka bisa langsung menjawab tugas serta menarik kesimpulan. Mungkin juga ada lagi yaitu mereka diajak praktik ke luar kelas dengan melaksanakan sesuatu yang berbeda namun tetap dalam satu materi. Pembelajaran yang berpihak pada murid akan membuat mereka bahagia.

Sekolah model literasi yang terprogram dengan baik akan mampu membuat peserta didik menjadi selangkah lebih maju dari sebelumnya. Mereka akan mengenal hal baru karena guru-guru mereka pandai berinovasi dan kreatif dalam mengajar. Mengenal pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Semua itu akan membuat peserta didik menjadi senang dan bahagia.

Tahun ajaran baru harus dipenuhi dengan hal-hal baru dan inovasi yang kekinian. Guru wajib melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya. Semuanya adalah dengan satu tujuan yakni untuk mencerdaskan anak bangsa. Jika program sekolah model literasi ini berjalan sesuai yang direncanakan. Saya yakin sekolah yang saya tempati ini akan selangkah lebih maju alias terdepan dari yang termapan.

Setap sekolah yang memiliki program-program baru hendaknya memiliki banyak dukungan. Baik dari guru maupun wali murid yang ada. Dengan demikian program yang telah direncanakan di tahun ajaran baru ini akan terwujud dengan baik dan maksimal hasilnya. Sekolah model literasi idaman hati. Semangat untuk seluruh pendidik di manapun berada.

Profil Penulis

Sutarti, S.Pd.SD, Lahir di Grobogan dan saat ini pindah tugas di SD Negeri 1 Krangganharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Penulis telah menghasilkan 24 buku karya mandiri dan antologi. Saat ini menjadi pengurus aktif di Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). Sebuah organisasi yang membersamai para penulis di Kabupaten Grobogan untuk menghasilkan karya.

Penulis bisa dihubungi WA. 085727099677. Alamat email: [email protected] . FB. Tatiex_tweet.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post