Wujudkan Generasi Literat yang Hebat melalui Lomba Menulis
Jumat, 15 April 2022
TAGUR-365 (22)
Lomba Guru Menulis
Festival Hari Buku Nasional 2022
***
Wujudkan Generasi Literat yang Hebat melalui Lomba Menulis
Karya : Sutarti
Siswa belajar sepanjang hayat, begitu juga seorang guru wajib belajar tanpa batas. Untuk mengajari mereka banyak hal diperlukan seorang pendidik yang hebat dan mau belajar sesuai perkembangan zaman. Melihat siswa bisa berhasil dan berprestasi adalah impian terbesar seorang guru. Maka diperlukan banyak inovasi untuk mewujudkan semua itu.
Bertambahnya pengetahuan dan terampil dalam menulis merupakan target utama guru dalam setiap pembelajarannya. Semua itu berawal dari siswa yang mau belajar sejak dini. Salah satunya adalah membaca atau mengunjungi perpustakaan setiap hari. Di setiap sudut kelas sekarang banyak ditemui pojok baca. Hal tersebut merupakan salah satu cara menumbuhkan minat siswa untuk gemar membaca setiap saat. Memanfaatkan waktu di sela-sela kegiatan bahkan jam istirahat dengan mencari kegiatan yang lebih berguna dalam hidupnya.
Melihat siswa beramai-ramai mengunjungi pojok baca dan ke perpustakaan membuat guru merasa senang. Senyum riang ketika mereka membaca sesuatu yang menyenangkan akan terlihat. Dari situ peran guru sangat diperlukan. Beberapa tahun belakangan ini sedang gencar-gencarnya tentang gerakan literasi nasional. Melalui gerakan tersebut siswa dituntut untuk banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat yaitu membaca. Jika hal demikian sudah dilakukan maka langkah selanjutnya guru mampu membentuk mereka menjadi generasi literat.
Generasi literat merupakan sosok penerus bangsa yang hebat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru demi mewujudkannya. Jika siswa sudah sering membaca langkah selanjutnya adalah beri mereka pengetahuan dan keterampilan menulis. Ajak mereka membuat karya sederhana seperti menceritakan pengalaman pribadi dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menceritakan dan menuangkan dalam bentuk tulisan tentang apa saja yang ingin mereka utarakan. Hal itu merupakan langkah awal melatih kemampuan mereka dalam menulis.
Jika siswa sudah memiliki niat dan mau berusaha membuat karya yaitu menulis cerita sendiri, wajib kita dukung. Itu merupakan langkah awal menjadikan mereka seorang generasi literat sejati. Seperti yang sudah saya terapkan ke siswa di sekolah. Mengajak mereka berkarya dalam satu kelas. Belomba-lomba dan berusaha memenuhi apa yang sudah ditugaskan oleh guru. Hasilnya pasti akan terlihat luar biasa jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Guru di sini juga memegang peranan penting. Tidak boleh hanya menyuruh atau meminta mereka menulis pengalaman sendiri tanpa pendampingan. Guru harus memberi contoh baik dengan mengajari mereka langkah-langkah menulis yang baik. Beri mereka masukan tentang tulisan yang sudah dibuat. Jika itu benar-benar dilakukan maka target menghasilkan karya hebat akan tercapai.
Menulis membutuhkan waktu dan semangat untuk memulai. Sebagai seorang guru hendaknya kita memberikan pendampingan yang lebih ke siswa. Mengajari bagaimana membuat tulisan yang baik dengan memberi contoh tulisan yang sudah betul urutannya. Tulisan siswa biasanya apa adanya dan sangat sederhana. Banyak hal yang harus dipoles oleh guru. Kita wajib memberitahu kekurangan mereka sehingga akan membuat lebih paham jika akan menulis lagi nantinya.
Motivasi juga sangat diperlukan untuk membuat siswa lebih semangat dalam berkarya. Di sekolah saya ajari mereka banyak hal. Mulai dari menulis secara runtut, mengajari mereka bergabung di blog tentang kepenulisan, belajar menayangkan hasil tulisan ke blog tersebut, dan memberikan buku hasil karya ke mereka. Dari situ siswa akan sering belajar menulis dan mulai pintar mengembangkan diri dengan IT.
Selain memberi motivasi, guru juga harus memberi contoh praktik baik yang telah dilakukan. Memberi mereka buku karya sendiri yang sudah ber-ISBN. Hal demikian merupakan salah satu cara memberi semangat lebih ke siswa. Mereka pasti bertanya-tanya apakah bisa seperti gurunya sehingga menjadikan cambuk positif dalam diri mereka. Hal demikian akan mampu menambah semangat. Jika gurunya bisa kenapa siswa tidak, pasti dalam hati siswa ada yang berpikir demikian.
Mewujudkan generasi literat yang hebat melalui lomba menulis. Ketika ada lomba, mereka yang memiliki kompetensi di bidang kepenulisan saya ikutkan. Termasuk ketika ada lomba menulis yang diselenggarakan oleh Polres Grobogan beberapa waktu yang lalu. Salah satu siswa terpilih untuk mengikuti lomba dan pastinya itu sudah melalui seleksi ketat. Akhirnya siswa tersebut maju dan berhasil masuk 10 besar. Selanjutnya dilakukan tes wawancara dan uji orisinalitas. Siswa tersebut berhasil masuk 6 besar dan menjadi juara 1 tingkat kabupaten.
Melahirkan generasi literat yang hebat merupakan impian saya sebagai seorang guru. Sekarang impian itu telah tercapai. Namun, tidak boleh hanya berhenti sampai situ. Berusaha untuk berjuang lebih keras lagi dalam mengembangkan keterampilan menulis dan membagikannya ke siswa. Pastinya untuk menghasilkan generasi literat sejati yang lebih banyak lagi.
Profil Penulis
Sutarti, S.Pd.SD, Lahir di Grobogan dan saat ini mengajar di SD Negeri 1 Plosoharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Penulis telah menghasilkan buku karya mandiri dan antologi. Saat ini menjadi pengurus aktif di Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). Sebuah organisasi yang membersamai para penulis di Kabupaten Grobogan untuk menghasilkan karya.
Penulis bisa dihubungi WA. 085727099677. Alamat email: [email protected] . FB. Tatiex_tweet.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar