NYANYIAN RINAI DAN BADAI (bg1) tagur hari ke 28
Subuh baru saja berlalu, suasana di luar rumah masih gelap. Vidya sudah berpakaian rapi. Hari ini hari pertama ia memulai perkuliahan di salah satu perguruan tinggi negeri di kotanya. Vidya belum mendapatkan tempat kost, karena iitu ia berangkat sangat pagi dari rumah.
Jarak rumah ke tempat Vidya kuliah sekitar 55 kilo meter, jadi Vidya harus kost di sekitar kampus.
Cahaya di luar masih remang remang, Vidya sudah melangkah ke jalan menuju terminal bis . Alhamdulillah saat ia sampai di terminal, tepat bis akan berangkat. Kalau tidak ada kendala di jalan, ia akan sampai di kampus sekitar setengah tujuh pagi. Sementara perkuliahan akan dimulai pukul tujuh pagi. Sepanjang jalan, Vidya tidak tenang. Ia belum tahu lokasi gedung dan kelas tempat kuliahnya. Dalam jadwal perkuliahan tertulis Pengantar Ilmu Komunikasi ,G 2H. Asli ia belum mengenali lokasi fakultas Ilmu Komunikasi dengan baik. Saat acara Ospek, ia tidak bisa mengikuti secara tuntas. Ia hanya bisa mengikuti dua hari, setelah itu ia harus istirahat karena asam lambung nya naik, dan dokter menyarankan istirahat total. Akibatnya ia tidak mengenal lokasi perkuliahan. Tapi nggak masalah pikir Vidya, langsung saja ke jurusan tinggal bertanya pada kakak tingkat.
Menjelang turun di depan kampus, Vidya menyiapkan ongkos. Ia merogoh tas mencari dompet " manik manik " pemberian Qonita sahabat putih birunya. Namun dompet itu tidak ditemukan. Vidya mulai cemas, ia membuka tasnya lebih lebar, bukunya dikeluarkan satu persatu, namun dompet mungil itu tidak ditemukan. Takutnya semakin nyata, sorot matanya panik. Knek bis mendekati nya, ragu dan takut silih berganti. Namun tidak ada cara, harus berterus terang pada knek bis.
" Uda mohon maaf, dompet ambo ketinggalan. Kalau Uda percaya nanti sore saya bayar, nanti saya akan pulang lagi ke Pariaman. Saya naik bis ini lagi, nanti saya catat plat nomor bis ini" knek bis belum menjawab, ia melihat ke kaca spion meminta persetujuan sopir. Vidya semakin takut, lalu ia keluarkan KTPnya.
" Kalau Uda berkenan, ambo titip KTP sebagai jaminan, bahwa ambo tidak berbohong" Vidya bener bener cemas, bis sudah berhenti di depan kampus. Ternyata ada beberapa mahasiswa juga yang dari Pariaman. Tak terduga seseorang berucap,
" Ini Da, sekalian ongkos adek ini", pemuda itu mengeluarkan uang dua puluh ribuan. Vidya terpana. Pemuda tersebut langsung turun, Vidya masih terpaku.
" Ya udah, turunlah sudah dibayar sama mahasiswa tadi". Antara rasa syukur dan malu Vidya turun, mengejar dari belakang pemuda yang sudah menolong nya. Namun tidak kekejar,
" Terimakasih Da, besok ambo ganti". Vidya tertegun, bagaimana cara mengganti nya? Kan belum tahu namanya. Pemuda itu membalikkan badan ,ia hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya. Dari belakang kelihatan Jaket jurusan warna navy, bertuliskan T Geologi. Hmm anak Tehnik Geologi itu yang dihapal Vidya.
Sampai di kampus Vidya langsung bergabung dengan teman sejurusan dengannya. Untung saat masa ospek yang dua hari ia sudah mengenal beberapa temannya. Ia menyalami Tania, lalu mereka terlibat pembicaraan santai, dan mereka menuju gedung G lantai 2 ruang H, untuk mengikuti kuliah perdana .
Saat istirahat, Vidya baru tersadar kembali bahwa ia tidak punya uang serupiah pun. ATM satu satunya juga tertinggal di meja belajar kamarnya. Ia berdoa , ya Allah Engkau Maha Menolong, Engkau Maha Dekat, lebih dekat dari urat leher.
Hati hati ia ajak Tania duduk di taman, lalu ia ceritakan dompet nya ketinggalan. Ia katakan juga kalau ongkos nya tadi dibayarin oleh mahasiswa teknik geologi, tapi tidak mengenal nya. Tanpa banyak tanya Tania menyerahkan uang lima puluh ribuan,
" Cukup kah?"
" Cukup, InsyaAllah besok saya kembalikan"
" Tenang saja, yang penting bisa jajan dan ada ongkos untuk pulang", jawab Tania.
Vidya sangat bersyukur, temen yang baru dikenalnya tidak menunjukkan keragu raguan . Alhamdulillah ya Allah.
Allah selalu mengirimkan tangan tangan untuk menolong kita
Namun kadang kita lupa , sering bukan doa yang kita panjatkan
Hanya keluhan keluhan kecil yang disenandungkan
Kadang juga digoda oleh umpatan dalam diam
Bersambung
22 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Yo mantap bana tulisan dik rancak ko. La sato lo uni me engong mancari dompet ko haaa
Ha..ha...Uni, jaan sampai tingga Lo. Indak bisa bali lado
Keren bu, ditunggu sambungannya
Terimakasih Bun
Allah selalu menolong hambanya
Terimakasih ibu yg penuh ide
Terimakasih Ibu, sudah meluangkan waktu
Cerbung yang menarik.Selamat, Bun
Terimakasih BuCan