Kemaren si Cinta mengirimkan postingan adek kelasnya saat kuliah dulu. Postingan tersebut bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di tahun 1999. Rupanya beliau ini mengalami, menyaksikan dan terlibat langsung saat peristiwa tersebut. Kita semua tahu, bahwa pernah terjadi kerusuhan di Ambon. Peristiwa tersebut melukai toleransi kita. Dan tentu kita harus belajar dari peristiwa tersebut, dan semoga tidak pernah berulang.

Adek kelas si cinta bercerita tentang peristiwa yang terjadi di Mesjid Al Falah.Mesjid Al Falah tempat berkumpulnya saudara muslim, mereka di sana menyatukan doa dan kekuatan.  Saat itu malam ke lima Syawal 1420 H. Seluruh pemuda yang berkumpul di mesjid sudah dalam kelelahan. Tiba tiba mesjid di kepung oleh ribuan orang. Semua yang berada di mesjid kaget dan pasrah, mereka tidak bersenjata, hanya takbir dan tasbih yang mereka kumandangkan. Semua merasa hari itu adalah hari terakhir mereka. Di luar dugaan, tiba tiba orang yang mengepung mesjid berbalik arah lari tunggang langgang. Semua orang yang berada dalam mesjid heran dan haru. Dari beberapa orang pengepung yang tertangkap mereka bercerita, bahwa mereka melihat ribuan pasukan berkuda putih keluar dari dalam mesjid. Mereka ketakutan hingga mereka berlari meninggalkan mesjid. Subhanallah

Seorang saudara juga pernah bercerita tentang kejadian tsunami Aceh. Saat tsunami banyak orang yang berlindung di dalam mesjid. Salah seorang yang ikut mengungsi ternyata non muslim. Ia menyaksikan orang orang tinggi besar berpakaian putih putih berdiri di depan pintu mesjid , sehingga air tidak masuk ke dalam mesjid. Setelah tsunami surut, orang non muslim tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat, dan ia menutup aurat. Subhanallah.

Pertolongan Allah sangat dekat, lebih dekat dari urat leher.

27 Juni 2020