Taufik Al Mantuby

Mulyono taufik, S.Pd.I, Lamongan,1984. Tamat dari SMA tahun 2003 dan melanjutkan ke perguruan tinggi fakultas Tarbiyah pada tahun 2006. Selain seba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Itu Bukan Urusan Saya!

Itu Bukan Urusan Saya!

Ini Bukan Urusan saya!

Sebuah ucapan yang saat sangat sering kita dengar. Bahkan mungkin kita sendiri yang ngalami. Kehidupan kita hari ini sudah banyak terkontaminasi adat budaya orang barat. kita yang sejatinya orang timur yang begitu menjunjung tinggi Tepo seliro, sopan santun, gotong royong, saling membantu dan sebagainya berubah menjadi manusia-manusia hedonis yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dengan alasan privasi.

Kebanyakan kita hari ini bukanlah orang Indonesia dulu yang begitu besar menjunjung adat dan budaya ketimuran. Masyarakat kita saat ini sudah banyak yang berubah. Baik sikap maupun tingkah laku. Rasa iba, empati, simpati saat ini lebih banyak dilakukan untuk komoditas konten semata. Hari banyak orang baik namun jarang yang mau berbuat baik.

Mungkin kita masih ingat zaman dimana masyarakat yang begitu gemar membantu satu sama lain. Ada tetangga sakit, tetangga yang lain dengan segera menolong. Ada saudara kelaparan, kita tergerak untuk segera membantu memberikan makan, dan juga masih banyak contoh lainnya. Semua dilakukan tanpa pamrih dan tanpa perlu untuk dipamerkan kepada orang lain. Meskipun ada baiknya juga ketika sebuah kebaikan diperlihatkan kepada yang lain dengan tujuan agar orang lain juga ikut tergugah untuk ikut melakukan kebaikan serupa.

Dulu orang suka membantu tetangganya yang kesusahan. Orang suka membantu saudaranya yang membutuhkan bantuan. Anak muda yang gemar menolong orang-orang di sekitarnya tanpa diminta. Anak-anak yang suka membantu orang tuanya dalam pekerjaan rumah. Itulah potret indahnya adat ketimuran dengan gotong royongnya, saling membantu satu sama lain dan berbagai inspirasi kebaikan lainnya.

Namun dewasa ini, dengan semakin dahsyatnya kemajuan teknologi dan dunia bisa diraih hanya dalam genggaman tangan, perlahan tapi pasti budaya yang telah diajarkan oleh para orang tua kita dahulu menghilang tanpa menyisakan jejak.

Kita hari ini seringkali acuh terhadap keadaan sekitar. abai akan peristiwa di kanan kiri kita. Hari ini kita lebih suka untuk nyaman dengan diri kita sendiri. Apalagi untuk tau urusan orang lain. Semua dipukul rata bahwa apapun yang terjadi pada orang lain, entah itu saudara, tetangga, kawan kerja, teman nongkrong adalah bukan urusan kita.

Sebenarnya masih banyak saudara-saudara kita yang masih sangat membutuhkan uluran tangan kita. Entah melalui diri kita secara langsung atau melalui orang lain namun jalan pertolongan itu Allah berikan lewat tangan kita.

Dalam hidup kita, perlu diketahui bahwa apapun yang terjadi dan melingkupi kehidupan kita semuanya saling berhubungan dan berkaitan erat. Jika dalam hidup kita suka menolong orang lain , suka membantu tetangga yang kesusahan , maka otomatis kita juga akan sering ditolong oleh orang lain. Ketika diri kita mudah menaruh empati dan simpati kepada orang lain. Maka orang lain pun demikian adanya.

Dikisahkan, Suatu ketika seorang raja sebuah negeri mendatangi seorang ulama dengan maksud ingin bertanya perihal dirinya.

Sang raja bertanya, "Wahai orang alim, kenapa diriku mengalami kemunduran sedangkan orang lain mengalami kemajuan?"

Sang alim pun menjawab, "Itu bukan urusan saya!".

Mendengar jawaban itu, sontak raja pun marah. karena merasakan disepelekan oleh sang alim.

Kemudian sang alim menjawab, " Kenapa raja marah? Itulah jawaban dari pertanyaan anda, raja!".

Sang alim melanjutkan, "Ketika ada orang sakit, itu bukan urusan saya!. Ketika ada tetangga membutuhkan bantuan, itu bukan urusan saya!.

Ketika ada anak yatim kelaparan, itu bukan urusan saya!.

Ketika ada saudara kesusahan, itu bukan urusan saya!"

Itulah yang menyebabkan diri kita mengalami kemunduran dan semakin jauh dari Allah. Kita terlalu abai dan tidak mendengarkan perintah Allah. Dan akhirnya sang raja pun terdiam.

Kemlagi, 24 Desember 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post