Madrasah Baru dengan Konsep Baru

Belum lama ini, sekitar satu bulan yang lalu tanpa ada tanda-tanda mendung bahkan hujan. saya mendapatkan telepon dari relasi yang kebetulan menjadi pengasuh salah satu pondok pesantren tahfidz di Desa Mojopilang Kecamatan Kemlagi. PPTQ Bani Anwar namanya. dan pengasuh itu adalah Ustadz Fathullah Luthfi Al Ayyubi. Beliau adalah lulusan pesantren Sarang asuhan KH. Maimun Zubair.

Saat itu Gus Luthfi, sapaan akrabnya, pertengahan bulan Agustus menelepon saya dengan sebuah keperluan. ternyata di balik telepon itu beliau mengutarakan keinginannya agar saya bersedia untuk menjadi kepala sekolah di lembaga Madrasah Tsanawiyah Quran Bani Anwar yang baru saja berdiri.

Permintaan ini tentu saja mengejutkan. karena saya sendiri masih sangat awam perihal tugas-tugas sebagai seorang pimpinan sebuah lembaga sekolah. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan dorongan teman-teman yang lain, tawaran itupun saya amini dengan syarat saya tetap didampingi untuk sementara waktu dalam mengerjakan tugas-tugas kepala sekolah hingga saya mandiri.

Akhirnya surat keputusan dari yayasan terkait pengukuhan sebagai kepala sekolah baru pun diterbitkan. Akhirnya per 1 September saya pun resmi menjadi kepala Sekolah MTs Quran Bani Anwar.

Perlu diketahui, Madrasah ini berdiri karena melihat kebutuhan santri muqim di pesantren terkait pendidikan umum mereka. Sebelum berdirinya madrasah ini, sudah beberapa kali pesantren bekerja sama dengan beberapa lembaga sekolah di sekitar pesantren untuk sekolah para santri. Namun yang sering terjadi ketika para santri ini sekolah di luar pesantren, dampaknya kualitas setoran dan hafalan al quran mereka merosot. Merosotnya hafalan mereka bisa disebabkan dari beberapa hal, diantaranya asupan materi pelajaran umum yang terlalu padat dan juga bisa dari pergaulan yang tidak dapat dikontrol saat berada di sekolah.

MTs Quran Bani Anwar ini berada di lokasi yang sama dengan pesantren. Kelas-kelas pun sementara masih menggunakan gubuk-gubuk sebagai tempat belajar mereka. pagi digunakan untuk sekolah, dan malam hari digunakan untuk tempat mengaji mereka.

Ada yang unik dari model pembelajaran yang diajarkan oleh MTs ini, yang paling utama adalah setiap mata pelajaran yang disampaikan atau diajarkan oleh guru kepada para santri harus memiliki muatan Hamalatil Quran di dalamnya. Maksudnya, setiap pelajaran yang disampaikan harus dikorelasikan dengan ayat yang diambil dari Alquran. 

Semisal, pelajaran IPA yang menjelaskan tentang penciptaan alam semesta, maka seorang guru harus mampu memadukan keterangan itu dengan mengambil landasan ayat dalam al quran tentang penciptaan alam semesta. Seperti apa yang Allah girmankan dalam Surat Al Anbiya' [21] : 30 yang mengisyaratkan bahwa penciptaan langit dan bumi tadinya merupakan satu gumpalan dan kemudian Allah pisahkan keduanya. Keterpaduan alam raya dan pemisahannya  ini pun pada akhirnya dibenarkan oleh observasi para ilmuwan. Sehingga muncullah teori Bigbang  dan sebagainya.

 Atas dasar inilah, maka mau tidak mau baik guru maupun para santri atau siswa harus belajar lebih banyak lagi dan memiliki perbendaharaan literasi terkait hubungan materi yang disampaikan dengan apa yang dijelaskan dalam al quran.

Selain metode pengajaran berbasis Hamalatil Quran ini, PPTQ Bani Anwar selaku pesantren yang  menaungi MTs Quran Bani Anwar memiliki cita-cita untuk mendirikan museum ensiklopedi Alquran untuk pertama kalinya di Mojokerto. Tujuan dari adanya pengajaran berbasis Hamalatil Quran ini tidak lain adalah agar para santri mampu memiliki kecakapan keilmuan baik umum maupun agama dengan berdasarkan Al quran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wassalam.

Biodata Penulis :

Mulyono taufik, S.Pd.I , Kelahiran Lamongan, 13 Juni 1984. Saat ini penulis menetap dan tinggal di Desa beratkulon Kecamatan Kemlagi. Amanah yang diemban saat ini Kepala Madrasah Tsanawiyah Quran Bani Anwar. Selain sebagai kamad, penulis juga menjadi salah satu Penyuluh Agama Islam di KUA kecamatan Kemlagi. Penulis bisa dihubungi di 085852234238 atau email [email protected]