Taufik Al Mantuby

Mulyono taufik, S.Pd.I, Lamongan,1984. Tamat dari SMA tahun 2003 dan melanjutkan ke perguruan tinggi fakultas Tarbiyah pada tahun 2006. Selain seba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tradisi Sowan Kiai

Tradisi Sowan Kiai

Melestarikan Tradisi Sowan Kiai

Sowan adalah tradisi santri berkunjung kepada kyai dengan harapan mendapatkan petunjuk atas sebuah permasalahan yang diajukannya, atau mengharapkan doa dari kyai atau sekedar bertatap muka silaturrhim saja. Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturrahim dapat menjadikan umur dan rezeki bertambah panjang. Sowan dapat dilakukan oleh santri secara individu atau bersama-sama.

Bagi masyarakat pesantren, tradisi sowan kiai jamak dilakukan dan biasanya rutin dilaksanakan satu bulan sekali atau saat ada keperluan sesuatu semisal saat santri ingin membuka usaha, ada rencana mau menikah, atau mau memasuki rumah baru. Semuanya tidak lepas dari peran seorang kiai. Tujuannya tidak lain adalah untuk memohon restu agar kiai berkenan mendoakan hajat si santri tersebut.

Selain masyarakat pesantren, masyarakat umum terutama masyarakat Jawa sangat kental dengan istilah sowan kiai. Bagi mereka, saat sowan ke kiai tidak ada hal lain yang diinginkan kecuali mengharap pencerahan dan juga nyadong barokah doa dari sang kiai.

Tradisi Sowan ini merupakan hubungan yang terus dijaga antara kiai dan santri yang tidak hanya pada sebatas atap pesantren. Artinya jika santri setelah lulus dan keluar dari pesantren, sebagian besar dari mereka masih tetap berkunjung ke pesantren, sehingga koneksi masih tetap terjaga. Baik saat acara Haul, Akhir Sanah ataupun semisal acara Sowan tahunan setelah lebaran.

Sebagaimana yang dilakukan oleh para santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Bani Anwar Kemlagi. Bersama Pengasuh dan jajaran pengurus memiliki agenda tahunan dengan mengajak para santri untuk Rihlah Sowan kiai.

Para santri diajak silaturahmi ke Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Pondok Pesantren Nurul Iman Mojoagung dan yang terakhir ke Pondok Pesantren Darussalam Sengon Jombang. Kegiatan yang diagendakan satu tahun sekali ini sudah berjalan kurang lebih selama tiga kali.

Kegiatannya dilakukan beriringan dengan peringatan hari santri nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Agenda yang paling utama dari kegiatan sowan kiai ini tidak lain adalah untuk nyadong barokah doa ke kiai yang dituju. Baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup.

Selain itu, tujuan lainnya adalah mengajari santri agar terbiasa sowan atau silaturahmi kepada para alim ulama, baik dengan menziarahi para ulama yang sudah wafat maupun sowan pada kiai yang masih hidup.

Dalam sebuah adagium dikatakan,

من لم يعرف الأصول حرم عن الوصول

“Santri yang melupakan kiainya, jangan harap akan sukses” (jangan sampai menjadi kacang yang lupa pada kulitnya).

Di sinilah pentingnya tradisi sowan atau tradisi sitarurrahim santri kepada kiai. Untuk menjaga ikatan (‘alaqoh) agar tetap kuat. Di samping untuk selalu meminta pencerahan ataupun doa dari kiai.

Bahkan, tradisi sowan kiai ini menunjukkan hubungan kiai dan santri yang begitu erat dalam ikatan tholabul Ilmi. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin nya menyebutkan,

و قيل: إذا جمع المتعلم العقل والأدب وحسن الفهم، والمعلم الصبر والتواضع وحسن الخلق فقد تمت النعم عليهما

“Ketika telah terkumpul dalam diri seorang santri kecerdasan akal, adab (tatakrama/sopan santun) dan bagusnya kefahaman. Dan ketika telah terkumpul dalam diri seorang kiai sifat sabar, tawadlu dan ahlak yang baik. Maka sungguh telah sempurna kenikmatan-kenikmatan atas mereka (santri dan kiai)."

Dengan tradisi sowan kiai inilah hubungan antara santri dan Kiai akan tetap terus terjaga. Selain itu dengan adanya tradisi sowan ini menunjukkan bukti eksistensi hubungan santri dan kiai yang tidak dapat dipisahkan.

Kemlagi, 28 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

28 Oct
Balas

Terima kasih Pak

29 Oct

Terima kasih admin

28 Oct
Balas



search

New Post