TAUFIK AKBAR HASIBUAN

Guru Alif alif adalah sebutan untuk para guru yang mengajari baca Tulis Alquran. Belajar untuk terus menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Saat ini akti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Fotografer
Fotografer

Fotografer

Fotografer

Sheyin shi dalam bahasa Cinanya, kok kesana larinya? Apa karena ada hadist "Tuntulah ilmu walau kenegeri Cina". Sehingga kita terlalu fokus dengan nama Cina, menafikan bahasa yang lain, misal Photograper dalam bahasa Inggris, fotografer dalam saduran Indonesia.

Kembali ke hadist di atas, Ibnu Hajar Al Asqolami menyebut hadist itu Dhoif (lemah) ada rowi yang bernama Ya'qub bin Ishaq alasqolami Khazzab (pendusta). Sehingga kedudukan hadits itu menjadi lemah.

Hadits tersebut maudhuk (palsu), anda boleh cari tulisan Hadis-Hadis Bermasalah, karya Prof KH Ali Mustafa Yaqub, MA. Imam Besar Masjid Istiqlal. Jika kita sudah tahu bahwa hadits itu palsu, maka kami pikir tidak perlu lagi menjawab pertanyaan "Kenapa tidak ke Eropa, Indonesia".

Hadits ini oleh para ulama Hadits dikategorikan sebagai Hadits masyhur yang non-terminologis, yaitu Hadits yang sudah populer di masyarakat meskipun terkadang hal itu belum berarti bahwa ia benar-benar Hadits yang berasal dari Nabi SAW. Sebab yang menjadi kriteria di sini adalah ia disebut Hadits oleh masyarakat umum, dan ia masyhur atau populer di kalangan mereka.

Tapi sudahlah, kami bukan ahli hadits. Jika ada kesempatan boleh kita tanyakan pada Ustad Prof. DR. Abdul Somad. MA. Sebagai salah seorang ahli Hadits saat ini. Beliau S3 (Doktor) spesialisasi Ilmu Hadits. Kita cukupkan disini kajiannya. Kita kembali kelatop, toh Si Unyil saja sudah pakai Latop.

Seperti judul tulisan ini, kami hanya ingin sedikit menyisipkan pesan. Bahwa kita terkadang menjadi fotografer (Tukang Photo) orang lain. Melihat sisi baik dan sisi buruk orang lain, meski diminta atau tidak diminta. Kita pasti memphotonya di memori kita masing masing.

Dan paling sering kita lupakan, orang lain juga sedang memphoto kita. Mereka melihat sisi baik dan sisi buruk kita. Jadi kita tidak bisa lepas dari lensa kamera setiap orang, baik kebaikan dan keburukan kita.

Jika hal ini kita sadari, maka akan tertanam dalam diri kita. Bahwa kita juga sama sama bisa menjadi fhotografer setiap orang. Dan satu hal yang perlu kita ingat, bahwa Tuhan juga sedang memphoto kita lewat Malaikatnya yang diberi tugas. Maka kita perlu hati hati, karena hasil jepretan Malaikat tidak akan pernah terhapus meski sudah bermilyaran tahun lamanya. Ada Hardisk Tuhan yang menyimpan setiap gerak gerik kita.

Oke bro!

Salam alaikum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

02 Jun
Balas

Terima kasih bu

02 Jun



search

New Post