TAUFIK AKBAR HASIBUAN

Guru Alif alif adalah sebutan untuk para guru yang mengajari baca Tulis Alquran. Belajar untuk terus menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Saat ini akti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Kesombongan

Kisah Kesombongan

Kisah Kesombongan

Terkejut dan kaget ketika Firaun mengetahui bahwa selama ini apa yang di khawatirkanya ada dalam istananya sendiri. Berbagai muslihat dilakukan, mulai dari control penuh terhadap segala ibu ibu yang mengandung, mencurigai gerak gerik mereka yang oposisi dengan pemerintahannya. Bahkan adu kekuatan dilakukan, seluruh ahli nujum, ahli sihir di kumpulkan melawan kekuatan Tuhan yang semakin berkembang dibawah Bimbingan Musa as dan Saudaranya Harun as.

Raut wajah tak bisa lagi disembunyikan, ketika kekalahan telah nyata didepan mata. Diperparah lagi seluruh sahabat sahabatnya berbalik menyerangnya dan bahkan menjadi pengikut setia Musa. "kami beriman pada Tuhannya Musa dan Harun" namanya Firaun tentu tidak akan tinggal diam, meski dia tahu kekuasaannya akan berahir, arogansi kekuatan masih tetap dilakukan. Kenapa? alasannya sederhana, Hati mereka keras, kesombongan telah merasuki akal dan pikiran firaun hingga tak bisa lagi diberi masukan. Kesombongan telah membungkus akal sehatnya sehingga sulit untuk membedakan, mana keinginan dan mana kebutuhan.

Begitulah sifat mereka yang dirasuki sifat sombong, Al ghozali menyebutkan "sombong itu adalah menolak kebenaran" sehingga siapapun, kapanpun, dan dimanapun sepanjang masa mereka yang dirasuki sifat sombong akan mengalami nasib sama seperti firaun. Tenggelam di laut merah. Tidak hanya kaum bangsawa, kaum ningrat, konglomerat, bahkan orang melarat dan sekaratpun bisa mengidap penyakit sombong ini. Obati itu kawan, jangan biarkan bersarang dan tumbuh subur dalam sanubarimu.

Firaun dengan pongahnya menyuruh dan ikut terjun langsung mengejar dan memburu Musa dan siapapun yang mengikuti ajarannya Musa. Sebagai manusia biasa tentunya pengikut Musa merasa khawatir akan intimidasi, propaganda penguasa kegelapan ini. Sehingga mereka mengambil keputusan untuk meninggalkan kota Mesir. Atas Kuasa Allah, Laut Merah terbelah menjadi jalan lebar bagi Musa dan pengikutnya, hingga diselamatkan oleh Allah penguasa alam, innama amruhu ija aroda syaian ayyaqulalhu kun fayakun. Kalaulah Allah sudah berkendak maka cukuplah dia mengatakan Kun maka jadilah.

Selamatlah Musa dan pengikutnya, menyeberangi lautan, sementara firaun terus memburu, tidak menyadari akan kekeliruannya. Izin Allah lautan yang terbelah tadi kembali bersatu, menelan dan menenggelamkan seluruh balatentara Firaun. Sang Raja sendiri ikut tenggelam di dalamnya, konon menurut para ahli sejarah namanya adalah Ramses II, FIRAUN adalah gelar Kebangsaan bagi raja raja Mesir saat itu. Jasadnya ditemukan oleh bangsa mesir, dan mereka museumkan di pemakaman raja raja Mesir, Spink mereka menamakannya. Sesui janji Allah sebagai pelajaran bagi ummat manusia agar menolak kesombongan dalam dirinya, yang kemudian jasad firaun dijaga oleh Allah tidak hancur dimakan usia, terlepas dari keahlian orang mesir mengawetkan mayat. yang mereka berinama salap keabadian.

Inilah sepenggal kisah orang terdahulu, sebagai pelajaran bagi kita saat ini. Jangan memandang sepele musa musa kecil, terkadang kesombongan akan dihancurkan dari tangan tangan orang kecil. Arogansi bahasa ilmiahnya sifat yang memandang rendah orang lain karena sedang berkuasa saat ini, arogansi kekuasaan, arogansi jabatan, arogansi keturunan, arogansi kekayaan, akan menjadi hancur lebur disaat telah mencapai puncak kesombongannya.

Mari belajar dari catatan sejarah, belajar dari kisah kisah orang terdahulu, faktwabir ya ulil abshar, ambillah pelajaran wahai orang orang yang memiliki mata. Jangan sepelekan bahaya ini. hindari sifat dan keburukan ini. Buang jauh jauh dari dalam diri sifat sombong yang berujung kerugian di dalam diri kita masing masing, jangan biarkan mereka tumbuh subur dalam hati dan sanubari mu.

Terlebih saat ini, saat kekuasaan sedang diperebutkan, waspadalah jangan sampai doa orang teraniaya mengalir dari lisannya, siapapun anda saat ini, apapun posisi jabatan anda saat ini, sungguh demi Allah sangatlah mudah baginya menenggelamkannya, sebagaimana tenggelamnya firaun di laut merah.

salam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju Pak sejarah jadi ajang pembelajaran. Sukses selalu dan barakallahu fiik

09 Jan
Balas

Terima kasih bu. Kini bintangku sudah bersinar terang.b

09 Jan



search

New Post