Melanggengkan Kemenangan

Idul fitri baru saja selesai kita rayakan, ibadah tahunan yang menjadi kekhususan dari ummat Islam itu sendiri. Idul fitri memiliki segudang kisah bagi setiap insan, moment paling ditunggu setiap tahunnya. Tua muda, laki laki wanita, kaya miskin, kota desa selama beragama Islam mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk merayakannya. 

Tahun ini hampir mirip diseluruh dunia, dunia yang dilanda pandemic membuat idul fitri tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Satu hal yang pasti, nilai religius dalam moment ini tidak berkurang kesakralannya. Di kota dan di desa sama sama membawa pesan religi yang sangat mendalam, membawa pesan hati yang bahkan meneteskan air mata bagi setiap orang yang memaknainya. 

Tahun ini, juga menjadi moment bersejarah untuk kita yang sedang dilanda pandemic. Menurut salah satu media online, ada 5042 orang sembuh di hari raya ini. Terlepas dari fakta kebenaran berita tersebut. Namun satu hal yang pasti, pasien sembuh bertambah setiap harinya. Itu artinya perlahan lahan kemenangan itu sudah didepan mata, dengan catatan kita tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan. Dan juga ini menunjukkan di moment lebaran ini kita merayakan dua kemenangan, Menang dari melawan hawa nafsu selama Ramadhan, dan juga menang melawan pandemic covid 19. 

Lantas bagaimana kita mesyukuri dua kemenangan ini?

Merujuk kepada Alquran sebagai pedoman dalam kehidupan manusia, maka ada tiga kata yang paling sering disebutkan didalam Alquran. 

Pertama 

Kata Iman, kata ini menjadi kata yang paling banyak disebutkan didalam Alquran.  Pengulangan yang sering ini, menjadi petunjuk untuk kita untuk memahami pesan yang dibawanya. Manusia tanpa keyakinan pada Tuhan (Iman) akan cenderung menjadi manusia brutal. Manusia yang tidak memiliki rambu rambu dalam kehidupan, terlepas dari kebenaran keimanannya. Maka manusia akan dibimbing oleh keyakinannya sendiri dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.  Ketika iman sudah terpatri dalam hati dan sanubari, maka akan lebih mudah untuk mengelola alam ini sebagai karunia Tuhan pada manusia. 

Kedua

Kata Ilmu, kata yang urutan kedua paling sering muncul didalam alquran. Bahkan Allah memberi penghargaan spesial bagi mereka yang berilmu. 

"Allah akan mengangkat derajat orang orang yang berilmu. (Mujadalah 11)". 

Iman dan ilmu memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan ini. Jika Iman saja akan cenderung fanatisme buta, Ilmu tanpa iman maka akan lahir liberal. Maka keduanya bersinergi untuk kemaslahatan manusia. 

Tidak cukup dengan iman saja, harus di barengi dengan keilmuan yang benar. Agar tercipta ibadah yang sempurna dan akhlak yang terpuji. 

Ketiga

Kata Adil. Ketika iman dan ilmu sudah bersinergi maka akan lahir keadilan. Selama iman dan ilmu tidak ada, atau salah satu diantara keduanya maka jangan bermimpi keadilan akan tercipta. Seorang raja yang bijaksana, lahir dari keyakinan religi yang kuat, dibarengi dengan pengetahuan yang mumpuni. Makan lahirlah keadilan didalam negeri yang iya pimpin. 

Inilah tiga Senjata dalam melanggengkan kemenangan kita. Menang dari hawa nafsu, tidak cukup dengan berlebaran makan kue, nasi, roti saja. Tapi harus diiringi dengan keimanan dengan rasa syukur kepada Tuhan. Juga ilmu mengisi kemenangan yang sudah diraih ini, maka akan lahirlah kebijaksanaan dan keadilan. 

Ketika ketiganya sudah ada dalam diri setiap orang, setiap pemimpin. Maka seorang pemimpin tidak perlu lagi pencitraan, manipulasi, dan kejahatan lainnya untuk meraih dukungan dari rakyatnya. Selama itu tidak ada, atau salah satu darinya tidak ada dalam diri seseorang dan juga seorang pemimpin. Maka jangan harap ketenangan akan didapatkan olehnya, keadilan akan berubaj menjadi kesadisan. Dan inilah yang disabdakan Nabi SAW. 

"Banyak yang puasa, yang didapatkan hanya haus dan lapar"

Salam Pencari keadilan.