Taufik Hikmawan Yudistira

Seorang Guru Kimia suka main bola, baca-baca, kadang-kadang nulis juga Bisa dihubungi di: Facebook: Taufik Hikmawan Yudhistira Blog : https://tama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepi itu Membunuhmu!
suaramerdeka.com

Sepi itu Membunuhmu!

Beruntunglah kita dilahirkan di Indonesia. Dimana kita dengan mudahnya saling berinteraksi dengan penuh keramahan warganya. Kemurahan senyum, kesopanan dalam ucapan dan tindakan serta tingkat toleransi yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Statistik ini tak perlu disajikan dengan data. Warga Indonesia memang dikenal dengan keramahannya beberapa dekade yang lalu. Walaupun sekarang nampaknya mulai pudar budaya itu.

Kalau kita tengok di dunia maya, banyak orang saling berhujatan secara mudah dengan tangan mereka, terlebih lagi ketika beda pandangan politik. Mereka tidak menghujat dengan kasar melalui mulut mereka namun memakai jari tangan yang mereka ketikkan dalam smartphone. Dunia ­yang begitu luas, sekarang nampak begitu dekat dan hanya sekepalan tangan saja. Apalagi Indonesia, walaupun termasuk negara dengan luas daerah, dan jumlah penduduk yang bisa dikatakan 10 besar dunia, kejadian sekecil apapun yang viral bisa dipastikan dapat kita dengar, lihat dalam hitungan jam, bahkan menit saja.

Ramainya dunia maya, ternyata tidak berbanding lurus dengan kehidupannya. Banyak orang yang pandai berbicara (aktif) melalui medsos, ternyata hampir sebagian dari mereka mempunyai kehidupan nyata yang sunyi. Mereka sebenarnya cenderung pasif ketika berinteraksi langsung dengan orang lain. Apakah ini perlu pembuktian? Boleh-boleh saja, tapi itulah pengamatan saya di lingkungan sekitar saya.

Kesunyian inilah yang sebenarnya menakutkan. Mungkin sepele, tapi berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, yang dikutip Majalah Hadila dalam nypost.com, bahwa isolasi diri (merasakan kesepian) dapat meningkatkan resiko kematian yang cukup tinggi mengalahkan obesitas. Ketika orang merasa sepi, lebh nyaman sendiri, kehidupan menjadi tidak terkontrol. Pola makan yang tidak teratur, gaya hidup kurang sehat, hingga mengalami kelabilan emosi.

Padahal manfaat sosialisasi begitu tinggi terhadap kesehatan jiwa seseorang. Orang akan mudah menerima perbedaan terhadap dirinya. Mudah pula melihat fenomena yang tidak semua harus mengikuti alur cerita yang kita inginkan. Sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa hidup itu berinteraksi. Hidup itu bersosialisai. Hidup itu saling membantu dan saling menghargai.

Maka tidak lah salah, jika Rasulullah bersabda, “Sebarkanlah salam, berilah makan, dan jadilah kalian bersaudara sebagaimana Allah perintahkan.” (H.R Ibnu Majah).

Akhir kata, jangan sungkan untuk memberi komentar, karena itu bagian dari interaksi sosial kita. Walaupun hanya di dunia maya, tapi semua akan indah jika saling tenggang rasa. Salam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul pak, Indonesia negara terkenal dengan keramahan masyarakatnya. Hal ini patut disyukuri. Zaman now tak bisa lepas dari gawai yang dimiliki hampir setiap orang. Banyak dampak dari pengaruh gawai, di antaranya komunkasi dan sosialisasi antara seseoran dengan orang lain. Bahkan terkadang sibuk komunikasi melalui gawai, hingga terlupakan silaturahim dalam dunia nyata. Namun ketika sikap dibalut ajaran Islam, insyaallah silaturahim dunia maya tidak melupakan silaturahim dunia nyata. Amin. Sukses selalu dan barakallah

19 Dec
Balas

Amin. Sukses juga untuk ibu.

19 Dec

Benar pak, tenggang rasa tepo sliro adalah sifat peduli, kasih sayang dan menghargai orang lain itu sangat disarankan bahkan dianjurkan. Selamat berkarya dan menebar manfaat. Semoga sukses selalu.

19 Dec
Balas

Itulah Bu. Semoga senantiasa menjadi budaya dan kebiasaan untuk kita semua. Sukses selalu juga untuk Bu Rita

19 Dec

Tetap semangat dalam berkarya pak..salam sukses dan baarakallah.

19 Dec
Balas

Insyaallah selalu ibu, sukses juga untuk ibu Syeha

19 Dec



search

New Post