Cinta dan Kemunafikan
Cinta dan Kemunafikan
Entah bagaimana bisa kemunafikan berpadu dalam wajah cinta. Sedang cinta hanyalah kemurnian dan kebaikan semata. Maka kemunafikan takkan bertahan dalam cinta yang murni, tulus dan indah. Kemunafikan hanya merusak dan membuat rugi yang mencintai. Bahkan yang dicintai.
Di zaman kita yang telah melampaui capaian industri, cinta dan kemunafikan menjadi distorsi dalam arus budaya massa. Dipoles dalam warna dan kemasan baru yang terdistribusi lewat corong medsos. Ia tidak hanya menjadi potret personal. Cinta dan kemunafikan telah melembaga dan beradaptasi di meja meja kerja dan perundingan dunia. Persekutuan mereka yang tak lazim menjadikan peradaban kita menjadi lapuk, penuh curiga dan sangka buruk.
Orang bilang zaman kita menihilkan spiritualitas. Sisi lainnya zaman kita membutuhkan daya spiritualitas yang tajam, yang berfungsi menyeleksi setiap penampakan dengan timbangan adil dan tanpa benci yang merusak. Sebab, setiap kita sedang menyusur terminal cinta utamanya dengan sederet cahaya dan ayat ayat yang tampak di horison, agar setiap kita dapat terus belajar memurnikan cinta: Hanya ridha dan tuma'ninah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar