TAUFIQ

Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
DIBATARA (Part 18)
Sumber: https://today.line.me/id

DIBATARA (Part 18)

Terdengar dering suara handphone Tiara dari arah meja yang berdekatan dengan jendela kamarnya. Untuk beberapa saat Tiara membiarkan handphonenya itu berbunyi hingga Ia selesai berdoa.

“Oh... ternyata Hani.” Ucap Tiara dalam hati, saat melihat empat panggilan tak terjawab di handphonenya. Ia pun segera menghubungi balik nomor tersebut dan terhubung.

“Assalamu’alaikum.” Sahut Tiara dengan suara sedikit parau.

Wa’alaikum salam.” Jawab Hani menyambut salam Tiara.

Obrolan tersebut berlanjut hingga tak kurang dari tiga puluh menit lamanya. Bahkan obrolan yang semula lewat telepon yang semata-mata menggunakan suara berlanjut ke videocall melalui whatsapp. Kerinduan yang ada pada keduanya sedikit terobati. Tiara kini mulai dapat tersenyum dan mau diajak bercanda. Hani memang selalu pandai membuat hati Tiara terhibur. Ya, sejak dari semasa mereka masih berpakaian putih abu-abu, Hanilah yang selalu mampu membuat Tiara tersenyum dan tertawa dengan beragam candanya.

Angin malam bertiup perlahan membawa hawa sejuk yang masuk lewat ventilasi dan membelai lembut wajah Tiara yang masih mengenakan mukena. Teringat Ia akan salat Isya yang belum ditunaikannya. Lalu Tiara memutuskan untuk menyudahi perbincangannya dengan Hani. Pesan Hani pada saat perbincangan tersebut cukup berkesan buat Tiara. Setidaknya untuk menambah semangatnya meneruskan sisa mimpi yang belum terwujud.

Malam itu, hembusan angin disertai rintik hujan yang jatuh ke bumi dan menimbulkan sedikit suara gaduh di atap rumah Tiara yang mulai usang. Suara katak sahut-menyahut memanggil sang hujan yang kemudian turun semakin deras. Tiara yang kesepian karena ditinggal pergi oleh orang-orang yang dicintainya, merasa perjalan waktu malam begitu lamban. Ingin rasanya Ia bangkit dan berlari mengejar fajar yang membawa kembali pagi. Ia enggan menutup mata. Rasa khawatir masih menyelimuti hatinya. Kekhawatirannya pada mimpi buruk yang terus menghantui ketika kelopak matanya mulai menutup.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post