TAUFIQ

Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
DIBATARA (Part 24)
Sumber: http://aswaja.com/

DIBATARA (Part 24)

“Kukuruyuk... kukuruyuk...”. Terdengar kokokan ayam saling bersahutan, pertanda hari mendekati pagi. Suara itu menyadarkan Tiara dari tidurnya. “Ooh... ternyata hanya mimpi.” Celetuk Tiara dalam hati. Ia duduk dan menyandarkan tubuhnya di sisi tempat tidur. Tubuhnya terasa lemas dan seperti kehilangan tenaga. Tiara mencoba mengumpulkan kembali tenaganya dengan memijat kaki dan lengannya secara bergantian. Setelah merasa kuat, lalu Tiara berusaha untuk berdiri. Namun usahanya itu sia-sia saja. Kakinya tetap tak mampu menahan berat tubuhnya. Hal itu memaksa Tiara harus duduk dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tiara sempat merasa resah dengan apa yang Ia alami. Setelah beberapa lama barulah kondisi tubuh Tiara kembali normal.

Untuk menenangkan dirinya, Tiara kembali mengambil wudu lalu membaca Al-Qur’an. Baru membaca beberapa ayat Al-Qur’an, Tiara teringat kembali akan mimpinya. Rasa penasaran masih menyelimuti pikiran Tiara. Hatinya terus bertanya-tanya tentang sosok pria berambut panjang yang muncul dalam mimpinya. Rasa penasaran itu terus membuncah pikirannya.

Kumandang azan subuh menghentikan lamunan Tiara. Ia berdiri untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat, dilanjutkan dengan salat subuh dan diakhiri dengan berdoa. Setelah menyelesaikan semua ibadah di pagi itu, Tiara merasakan hatinya lebih tenteram. Tiba-tiba Ia tersenyum dan wajahnya terlihat bersemangat. Tiara seakan sudah mendapatkan jawaban atas doanya. “Allah menjawab doaku lewat mimpi tersebut.” Ucap Tiara setengah berbisik. Tiara lalu membuat keputusan dan berniat segera menyampaikan keputusannya itu pada Husein dan Bu Fatma.

Usai sarapan, Tiara berencana menemui Bu Fatma. Dengan berjalan kaki, Ia berangkat menuju rumah Bu Fatma. Namun ternyata Bu Fatma sedang tidak berada di rumah saat itu. Setelah menunggu beberapa saat, Tiara akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Tidak berhasil menemui Bu Fatma, Tiara lalu berusaha menelefon Husein untuk maksud yang sama. Beberapa kali Tiara menghubungi nomor hand phone Husein, tetapi nomor tersebut tidak aktif. Whatsapp Husein juga tak dapat dihubungi. Setelah itu, Tiara hanya berpasrah dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu kelanjutannya Pak..semangat..

10 Apr
Balas

Terimakasih bu, udah mau mampir

10 Apr

Wah penasaran Pak. Semoga kbr baik2 ya.

10 Apr
Balas

Terimakasih bu

10 Apr



search

New Post