PASRAH
Oleh. Mahfud Efendi
Han-ko duduk di bangku paling depan di antara siswa lain. Ia memakai seragam khas sekolah warna biru. Ia menghadiri acara pengumuman dan penyerahan hadiah class meeting bagi para siswa pemenang lomba. Wajahnya berseri-seri. Ia sumringah dan bahagia. Senyumnya mengembang saat seorang siswa mengucapkan selamat padanya.
Sekolah telah mengadakan class meeting secara daring. Ada banyak lomba yang dipertandingkan; membaca puisi, pidato, tahfidzul qur'an, sinematik, kaligrafi dan karya daur ulang. Setiap kelas harus ada perwakilan yang mengikuti lomba. Dari 29 siswa, Han-ko satu-satunya siswa yang mewakili kelasnya. Siswa lain ogah-ogahan. Ia “terpaksa” ikut walau hanya berbekal semangat saja, untuk menjaga nama baik kelasnya.
Satu per satu nama pemenang dipanggil. Mereka maju dan berjajar rapi di depan. Menerima ucapan selamat dan hadiah dari panitia. Nama-nama pemenang pada semua jenis lomba sudah dipanggil. Hadiah pun sudah habis dibagikan. Han-ko resah karena namanya tidak dipanggil panitia. Mungkinkah ia bukan pemenag lomba? Kepalanya tertunduk menahan malu ketika panitia menutup acara dan siswa lain pulang dengah riang gembira. Ia seperti tidak punya tenaga untuk berdiri. Apalagi melangkahkan kaki. Ia nelangsa dan pikirannya pun melayang. Ia menyesal telah datang. Ia tidak percaya teman satu kelasnya, dan terbilang sahabatnya tega membohonginya. Lee-song bilang padanya kalau ia menjadi pemenang salah satu lomba. Ia pun pasrah.
Pentigraf #5
Tulungagung, 07/01/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Pak. Salam literasi
Kasihan Han Ko.... Temannya tega nggih. Padahal dia.mewakili mereka yang tidak berani.....siip Bung Mahfud
Alhamdulillah, pentigraf ini selesai dan bisa diupload di Gurusiana