Menjaga kesehatan fisik dan mental penting. Di tengan pandemi yang belum menunjukkan tanda tanda berakhirnya, imunitas perlu dijaga. Menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan cara menjaganya aecara fisik.

Selain cara tersebut, mobilitas bisa menjadi cara agar tetap sehat. Mobilitas adalah gerakan berpindah-pindah (KBBI). Tidak sembarang mobilitas, tetapi harus terbatas. Jumlah personel dibatasi. Tempat dan waktu pun harus dibatasi. Mobilitas terbatas dapat berupa aktivitas fisik berupa olahraga. Jalan sehat contohnya.

Jalan sehat adalah mobilitas yang bisa meningkatkan imunitas. Bagaimana tidak? Olahraga ini memungkinkan untuk meregangkan otot-otot kita. Kaki, tangan, atau anggota tubuh lain juga bergerak. Suhu di tubuh meningkat dan membakar timbunan lemak. Saat yang sama, keringat bercucuran membawa racun atau toxid yang ada di tubuh kita. Pokoknya, kesehata fisik terjaga dan semakin sehat.

Imunitas kan bukan hanya dipengaruhi kesehatan fisik saja? Betul. Jalan sehat juga bisa menyehatkan pikirin. Coba pikir, apa ada jalan sehat di tempat? Tidak. Jika ada itu namanya bukan jalan sehat. Pasti ada mobilitas, dari satu tempat menuju ke tempat lain. Ini kesempatan untuk mengurangi stress setelah berhari-hari berjibaku dengan pekerjaan.

Selama perjalanan, pasti banyak spot yang dilewati. Pemandangan alam yang jarang diperhatikan. Pada momen jalan sehat inilah mata kita dimanjakan. Pikiran menangkap stimulus yang diterima mata sebagai hiburan. Otak dan mental kita diservis dengan situasi baru, outdoor activity. Semangat terpompa lagi untuk bekerja.

Hari ini, sekolah menggelar jalan sehat. Tentu bersama sebagian siswa dan guru. Saya pasti ikut dengan gembira. Mengapa? Ya, agar tetap sehat dan menjaga semangat.