Kali Karang merupakan sungai besar yang mengalir dari perbukitan Ardi Lawet menyusuri daerah yang dulu disebut Perdikan Cahyana. Kalau sekarang disebut Kecamatan karangmonco, Sungai dengan air jernih dan berbatuan sedang ini menjadi sumber kehidupan masyarakat yang dilewatinya. Sungai ini memberikan dukungan pada usaha persawahan, perkebunan, perikanan, bahkan menjadi sumber kehidupan secara langsung dalam musim kemarau. Batu, pasir, ikan yang hidup di dalamnya menjadi bagian dan sumber penghidupan sebagian orang di kecamatan Karangmoncol.

Seperti mengikuti aliran Kali Karang, mengalir pula cerita-cerita di masyarakat sekitar. Dari sanalah saya mencoba menggali cerita-cerita itu menjadi cerpen-cerpen yang saya kumpulkan dalam kumpulan cerpen ini. Ada cerita tentang tokoh sentral di perdikan Cahyana yaitu Rubiah Bekti. Ada juga cerita kesaktian keris. Namun begitu juga terungkap juga cerita tentang perjuangan masyarakat di sana. Si Wina, Gepuk, juga Ibu. Disajikan juga tentang mulai lunturnya kepedulian dalam cerpen Sepatu Merah Jambu.

Sebagai penulis, saya mencoba mengangkat cerita lokal yang sudah dihubung-hubungkan dengan kehiidupan aktual sekarang ini. Cerita-cerita yang berkembang di masyarakat saya angkat terutama sebagai seting dan perekat dengan kehidupan lokal saja. namun tema besar tetap pada kehidupan manusia, dan kemanusiaan. Dengan sekitar 15 cerpen ini saya ingin menyuarakan bahwa kita sebenarnya memiliki warisan kerifan lokal yang perlu digali.