Teguh Basuki

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menggarap Kapai-Kapai

Menggarap Kapai-Kapai

sebuah proses kreatif pementasan teater sekolah

Menyajikan sebuah pementasan drama yang menarik sekarang ini terbilang sulit. Terlebih di sebuah sekolahan seperti SMP dan SMA. Walaupun teater sekolah sudah ada sebagai ektrakurikuler, akan tetapi pementasan drama yang utuh belum tentu bisa pertunjukan.

Sebagai guru bahasa Indonesia, walaupun saya tidak wajib hukumnya, kadang tetap harus terlibat dan berbasah kuyup dengan pementasan drama di sekolah karena di sekolah saya belum ada guru seni teater. Celakanya, pementasan sebuah drama bukan hanya urusan teks drama saja, melainkan hampir semua unsur seni harus dilibatkan.

Teater sekolah di SMP atau SMA juga bukan sebuah kelompok seni yang militan. Terlebih di SMP atau SMA yang siswanya hanya berusia 3 tahun. Waktu yang sangat singkat ini juga menjadi kendala bagi saya dalam memroses sebuah pementasan drama. Kadang dramnya belum jadi, si anak sudah lulus.

Namun, namanya anak-anak. Walaupun sudah tahu untuk memroses mementaskan drama sangat rumit dan membutuhkan waktu yang lama, mereka meminta menggarap karya Arifin C. Noor yang berjudul Kapai-Kapai untuk pementasan Pentas Seni Akhir Tahun.

Pengalaman menggarap naskah Kapai-Kapai ini tentunya sangat menarik dan luar biasa. Naskah yang sulit, waktu terbatas, dan kemampuan dasar acting anak yang belum memadai sangat menguras tenaga dan pikiran saya. Terlebih harus menyiapkan unsur pendukung pementasan yang lain seperti tata busana, tata panggung, dan tata musik, hingga tata lampu. Selain itu semua saya juga harus melatih siswa memanajemen pertunjukan sedemikian rupa, mulai dari proposal sampai laporan keuangannnya.

Mengarap sebuah ppementasan drama di sekolah dimulai dengan melakukan latihan rutin anggota ektrakurikuler drama sambil menyiapkan perencanaan pementasan, pemilihan naskah, dan memperhatikan kemampuan acting anak. Setelah anak-anak dirasa siap untuk masuk dalam peran, maka diadakan pemilihan naskah dan analisis naskah. Dengan memperhatikan jumlah siswa maka diadakan casting/pemilihan pemeran. Kemudian diteruskan dengan latuhan rutin. Adegan-demi adegan Kapai-kapai dilatihkan terus menuerus sampai kadang lupa waktu. Sampil latihan dirancang kaostum dan ilustrasi musiknya. Setelah persiapan Kapai-Kapai sampai 80 persen kami mulai memikirkan dan merencanakan panggung dan tata lampunya.

Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Anak-anak sudah tidak sabar lagi. Panggung sudah siap. Tiket sudah habis terjual. Pertunjukan pun dimulai. Gelap dan senyap. Lalu KAPA-KAPAI KARYA ARIFIN C. NOOR pun dipentaskan.

Teguh Basuki, peserta SaguSabu PGRI Purbalingga

SMP N 2 Karangjambu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post