Menulis cerpen bagi seorang siswa SMP bukanlah perkara mudah. Keterbatasan referensi dan teknik menulis merupakan kendala utama. Namun demikian, berbagai festifal dan ajang lomba menulis cerpen bagi pelajar terus ada dan diselenggarakan. Hal ini tentunya perlu dicari pemecahannya.

Muatan kurikulum, baik SMP maupun SMA mengandung materi menulis teks cerita, cerpen. Akan tetapi ini saja tentu belum cukup untuk menjadikan seorang siswa berbakat menjadi penulis cerpen. Diperlukan usaha-usaha lain yang dikembangkan di luar kelas yang bisa menjadikan seorang siswa memiliki minat, semangat, dan kemampuan teknis dalam menulis cerpen.

Sebagai seorang guru bahasa Indonesia, saya memiliki pengalaman dalam pembimbingan menulis cerpen di beberapa sekolah. Ada beberapa siswa saya yang berhasil maju ke tingkat pprovinsi dalam ajang FLS2N. Pengalaman saya ini tentu sedikit banyak dapat membantu guru-guru bahasa dalam membimbing siswa melaluoi proses kreatif menulis cerpen.

Penulis berkeyakinan, jika seorang guru memiliki teknik dan pembimbingan menulis cerpen yang efektif, maka akan munculah suatu saat cerpenis-cerppenis cerdas di Indonesia. Guru dapat sangat berpengaruh dalam proses kreatif seorang anak dalam mengungkapkan gagasan besar tentang Indonesia melalui cerpen. Siapa tahu dari Anda para pembimbing akan lahir sastrawan Indonesia peraih nobel sastra. Kenapa tidak?