Teguh Maulana, S. Pd.

Lahir di desa Kajen Kecamatan Talang Kabupatèn Tegal. Seorang guru di SMP Muhammadiyah Dukuhturi. Memiliki motto Pengetahuan adalah Kekuatan dan masih be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pangkas Habis

Pangkas Habis

#TantanganGurusiana Hari ke-4

Pangkas Habis

Malam ini hujan turun dengan deras, membasahi bumi kelahiranku. Sejuk dan damai terasa ditemani suara rintik rintik bunyi hujan di atas genting yang terdengar di musala dekat rumah.

Pagi ini, si dede kecil berumur lebih dari 50 hari. Melihat raut wajahnya yang imut dipandang dan lucu terlihat saat tersenyum kecil muncul tiba tiba.

Keinginan untuk mencukur sendiri kelakon. Dengan pisau cukur yang cukup tajam bersama sang istri. Dengan hati hati kami mencukurnya rambutnya.

Saat dicukur dia terdiam sejenak lalu menangis kecil. Kami tidak tahu dia merasa geli atau sedikit sakit yang ada.

Dengan bermodal pisau yang terbaru, dengan sepenuh hati mencukur rambut kepalanya. Mengikuti arah rambutnya maka lebih mudah dicukur. Saat dicukur, ada rasa kasihan juga, bayi yang masih berusia muda. Ini pertama kalinya saya mencukur, biasanya sang istri dan ibu mertua yang melakukannya.

Beberapa menit kemudian, dia menangis sehingga kami menghentikan proses tersebut. Setelah diam dengan tenang, kami melanjutkan mencukur rambutnya. Maklum masih amatir, sehingga perlu waktu satu jam lebih.

Proses mencukur biasa kami lakukan sebulan sekali. Dahulu kakaknya juga seperti itu, hal ini dilakukan supaya anak terlihat rapi dan bersih.

Mencukur rambut tidak segampang yang terlihat. Dibutuhkan beberapa trik agar rapi dengan baik. Apalagi yang dicukur kepala bayi.

Setelah dicukur, bayi dimandikan agar bersih dari bulu bulu kecil yang jatuh disekitar leher dan bajunya. Hasil akhirnya kepala lebih bersih dan segar terlihat dipandang mata.

Bagaimana dengan hutan kita yang seandainya sering ditebang setiap hari hingga gundul. Apakah terlihat bersih? Ya bersih memang seperti kepala bayi yang dicukur gundul. Namun dibalik itu, ada bahaya yang mengintai di sekeliling desa di dekat pegunungan. Banjir dan longsor dapat terjadi tanpa permisi.

#TantanganGurusiana #harikeempat ____ Tegal, 4 Mei 2020

Salam Literasi

テグハ まうぁな TOM

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post