Satu Pena Seribu Makna
#TantanganGurusiana
Hari ke-2
Satu Pena Seribu Makna
Kuawali hari ini dengan ceria hati dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang tercinta. Aku bangga Indonesia tanah airku.
Setiap generasi akan melahirkan generasi yang berbeda beda sesuai dengan zaman, saat ini kita memasuki era 4.0 yang sangat cepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Percepatan pembangunan yang milenuim menjadikan perubahan sosial dan budaya melesat dengan pesat.
Sehingga hal itu dapat berimbas dengan cara berpikir setiap individu dalam menghadapi kehidupan di zaman now sekarang ini.
Dengan melalui pendidikan yang ada di Indonesia, kemungkinan besar kita mampu bersaing di dunia internasional.
Seperti kutipan dari Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa "Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedangkan merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan.
Bedanya pengajaran dan pendidikan: pengajaran untuk memerdekakan lahir (yang kelihatan), sementara pendidikan memerdekakan batin (hati dan jiwa)."
Maka dari itu, pendidikan harus dimulai dari keluarga agar karakter bangsa kita mampu membendung arus informasi dan perubahan budaya dari luar negeri.
Ki Hajar Dewantara pun berpesan “Pengajaran yang diberikan oleh Pemerintah Kolonial hanya untuk dapat menjadi "buruh" karena memiliki "ijazah", tidak untuk isi pendidikannya dan mencari pengetahuan guna kemajuan jiwa-raga (pasal 2). Pengajaran yang berjiwa kolonial itu akan membawa kita selalu tergantung pada bangsa Barat. Keadaan inu tidak akan lenyap hanya dilawan dengan pergerakan politik saja. Perlu diutamakan penyebaran hidup merdeka dikalangan rakyat kita dengan jalan pengajaran yang disertai pendidikan nasional (pasal 3) - Ki Hadjar Dewantara (Azas 1922)”
Sehingga kita sudah sepatutnya mulai dari sekarang menyiapkan para generasi yang unggul dan berdedikasi tinggi melalui pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Apalagi ditengah musim korona yang sedang melanda ibu pertiwi, seyogyanya kita sebagai guru dan atau siswa mulai belajar secara aktif lewat sistem daring.
Kita tidak menyangka sebelumnya, wabah ini mampu mengubah cara belajar guru dan siswa di tahun ini.
Meski harus bekerja atau belajar dari rumah, terus berkarya literasi semaksimal mungkin adalah salah satu cara jawaban dalam musim pagebluk ini.
“Pembangunan dan Indonesia adalah dua terma yang menjadi mimpi Ki Hadjar Dewantara untuk mengajak-mengajarkan kemandirian,” ― Maulana Kurnia Putra, Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara
“Melalui ngerti, ngrasa, lan ngelakoni (menyadari, mengisyafi, dan melakukan), budi pekerti yang dibentuk untuk merdeka dan mandiri akan hadir adab - Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta; Majlis Luhur Taman Siswa 1967” ― Maulana Kurnia Putra, Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara
Semoga kita dapat memahami alur maju dan cita cita salah satu sang pelopor pendidikan di Indonesia. Belajar dari Covid-19, kita diajak untuk merenung dan mengaplikasikan sumber daya alam dan manusia Indonesia tanpa meninggalkan nilai nilai luhur bangsa.
Selamat hari Pendidikan Nasional 2020.
#TantanganGurusiana #harikedua ____ Tegal, 2 Mei 2020
Salam Literasi
テグハ まうぁな TOM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren salam literasi
Salam Literasi juga ibu.Mantap euy.