#TantanganGurusiana Hari ke-16

Tak Asal Menebang

Hari jumat ini terlihat berbeda, ada yang Sholat berjamaah di masjid dan ada yang berada di rumah. Menjaga dan saling menghormati masif akan kejadian yang tejadi di bulan ini.

Sehabis Jumat, sinar matahari terlihat terik menyengat kulit kami sementara waktu, sehingga kami segera melakukan kegiatan yang telah direncanakan kemarin. Yaitu menebang pohon di belakang rumah. Bersama um Mus, dan dua keponakan laki laki yang siap sedia memotong motong rantingnya.

Sebenarnya pohon tersebut tidak besar sekali, kalau dilihat batangnya masih kecil seukuran tangan orang dewasa. Tetapi ia berada didekat rumah. Sehingga diperlukan ekstra kehati-hatian dalam menebas bagian atasnya.

Setelah beberapa menit dipantau, dilihat, ditelusuri bagian mana yang akan ditebang. Ini terlihat sepele namun ternyata membutuhkan teknik menebang yang harus dipikirkan secara matang.

Coba bayangkan, seandainya pohonnya lebih besar dan rindang serta ada di pinggir jalan raya. Pastilah dibutuhkan pemikiran yang tidak sembarangan menebas.

Pohon yang akan ditebas berada di belakang rumah, sehingga jika rumahnya ada di sebelah kanan, maka kami menebasnya dari arah kiri. Ini dimaksudkan agar saat dirobohkan akan ke arah barat. Meski kecil batangnya tetapi masih kuat untuk dirobohkan dan dengan sedikit kesabaran akhirnya pohon dapat ditumbangkan. Senang rasanya menebang bersama mereka yang masih tetap setia di rumah aja.

#TantanganGurusiana #harikeenambelas ____ Dukuhturi, 27 Maret 2020

Salam Literasi

TOM