#TantanganGurusiana Hari ke-13

Tanpa Beban Untuk Berbuat

Sore tadi, matahari terlihat senyum gembira kepada kami, awan pun memutih diterpa angin yang kencang diatas sana. Namun angin tersipu malu bergerak melintasi dedaunan dibelakang rumah dekat musholla.

Sore ini terlihat berbeda, di belakang rumah ternyata berserakan dedaunan dari pohon asem, pohon mangga, pohon pisang dan lainnya selama lebih dari tiga hari tak tersentuh tangan tangan manusia, maka tanpa komando dari seseorang, segera sapu sapu yang ada disana dipergunakan semaksimal mungkin.

Saat sedang menyapu, keponakan kecil yang sudah kelas dua SD melihatnya, dan ia pun langsung ikut serta membantu. Bahkan ia lebih bersemangat dalam menyisir di segala sudut tempat. Dengan senang hati ia melakukannya, dalam hati kecil saya berkata mungkin dia sejak kemarin ingin berbuat itu namun belum bisa cara memulainya.

Tak disangka daun yang berjatuhan membutuhkan banyak kantong plastik, maka dengan sigap ia membungkus tangannya sendiri untuk memasukkan mereka ke dalam kantong yang telah disediakan. Dalam beberapa menit, tempat tersebut terlihat lenggang, bersih dan indah di mata. Plong rasanya memandang disekitarnya. Saat sedang menikmati suasana tersebut, dia berkata kembali " Um, di depan rumah belum dibersihkan juga, kita bersihkan Yuk?" saya pun mengiyakan dan serta merta diboyonglah sapu, serok, dan sampah yang telah dibungkus dengan rapi.

Sebelum maghrib, kegiatan selama di rumah saja selesai dengan baik. Ia terlihat senang dan bangga diraut wajahnya. Ini bukan yang pertama kalinya ia melaksanakan namun sudah sering melakukannya. Mungkin di lain hari, ia bisa melakukan hal tersebut setiap sore. Tugas kita mengarahkan dan memulainya dengan contoh yang menginspirasi.

#TantanganGurusiana #hariketigabelas ____ Dukuhturi, 24 Maret 2020

Salam Literasi

TOM