Teratai Ungu di Ujung Kolam
Nama saya Astuti. Saya dilahirkan 16 tahun yang lalu di sebuah desa terpencil yang berada di perbukitan, ujung barat Kabupaten ini. Saya merasa bersyukur memiliki wajah yang mungkin bisa dikatakan lebih cantik jika dibandingkan dengan gadis-gadis tetangga yang seusia dengan saya. Rambut hitam, tebal, lurus sepinggang. Kulit putih dan kaki jenjang. Wajah saya mirip artis sinetron, hidung mancung dan bibir merah meski tak pakai gincu. Karena kecantikan saya inilah sehingga banyak pemuda-pemuda yang mendekati. Tapi semua selalu saya kesampingkan. Bahkan pernah juga saya dilamar untuk dijodohkan dengan Joni anak Pak Lurah.
Di desa anak seusia saya rata-rata sudah menikah dan memiliki anak. Mereka disibukkan dengan urasan rumah tangga mulai dari memasak, memandikan anak sampai mencuci baju di sungai. Saya tidak mau hal itu terjadi pada diri saya. Saya ingin sekolah. Saya tidak mau memiliki nasib seperti orang tua saya yang diejek oleh para tetangga karena miskin. Saya ingin mengubah nasib kehidupan. Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa melakukannya.
Setiap pagi saya kayuh sepeda menuju kota untuk sekolah. Sebenarnya banyak anak laki-laki yang menawarkan jasa untuk mengantarkan saya dengan motor barunya. Tapi saya selalu memiliki alasan untuk menolak karena saya tau itu hanya kedok mereka untuk mendekati saya.
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
kenalan, dong...
Untuk lanjutannya ditunggu ya!!