PERMATA HATIKU

Kata orang kami mirip. Dia adalah temanku belanja dan masak di dapur. Hana putri kecilku permata hatiku.Ketika mengandung Hana, aku lebih kuat dan mandiri. Jadilah dia sosok yang mandiri sekarang. Ketika Hana kecil umur satu tahun, aku kuliah lagi. Jadi waktuku bermain dengannya sangat sedikit. Masih teringat olehku ketika akhirnya aku harus di operasi caesar untuk melahirkan putriku ini. Ketika dokter anastesi menyuntikkan obat bius di bagian tulang belakangku, dokter itu menanyakan, ini anak ke berapa Bu? lalu aku jawab anak kedua dokter" Anak pertama laki-laki, semoga yang kedua ini perempuan kataku. Ya semoga ya bu kata dokter ananstesi itu.

memiliki anak perempuan memiliki kesenangan tersendiri. Dulu waktu Hana kecil aku sering sekali membuat baju kembaran dengannya. Sampai sekarangpun pada moment tertentu, pas lebaran misalnya kami selalu membeli baju yang sama, minimal warnanya. Hana mirip denganku, dia anak yang gampang bergaul. Temannya banyak dan bakat memimpinnya juga sudah terlihat. di kelas 6 kemarin, dia dipercaya oleh teman-temannya untuk menjadi ketua kelas,dan dia juga menjadi kepercayaan guru-gurunya dalam mengatur teman temannya.

Hana adalah temanku berbagi cerita, dia sangat ekspresif dalam menampilkan perasaannya. Beberapa kali dia menuliskan perasaan sayang dan cinta kepadaku melalui surat. ketika aku akan dinas ke Bali tahun lalu, dia juga menuliskan surat yang isinya mendoakan keselamatan aku selama perjalanan dengan pesawat, karena dia tahu aku masih agak takut jika harus berpergian dengan pesawat. Kini Hanaku sudah menjadi gadis yang harus menjaga dirinya dengan baik. Bunda selalu berdoa semoga kamu selalu menjadi anak yang sholihah, selalu ceria dan rajin belajar serta sukses selalu ya. Salam sayang dari bunda buat Hana permata hati bunda.