Tengku Aspalinda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjemput Amanah di TNGP Memajukan Literasi Daerah

Menjemput Amanah di TNGP Memajukan Literasi Daerah

Menjemput Amanah di TNGP Memajukan Literasi Daerah

Jakarta pagi itu sedikit bergerimis, apa ini petanda Jakarta akan diguyur hujan. Meskipun akan turun hujan lebat, tidak mengurangi semangatku untuk hadir di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta. Perjalananku untuk menghadiri Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) sudah cukup panjang. Kutepuh penerbangan bersama Lion Air Tanjungpinang-Jakarta 1 jam 20 menit dengan cuaca terkadang kurang bersahabat, beberapakali pesawat terguncang cukup memacu adrenalin. Doaku semoga selamat sampai dan menghadari TNGP ajang pemersatu penulis senusantara.

Selama ini aku sudah merasa puas menjadi seorang guru. Ditambah lagi kemampuan menulis buku. Dengan modal buku yang tertulis namaku, merupakan tiket untuk bisa melaju menghadiri TNGP. Bukan tidak bersyukur dengan apa yang aku bisa hari ini, namun sebenarnya banyak hal yang perlu aku pelajari, memetik hikmah dari pertemuan ini.

Bahagia dapat hadir di TNGP tahun ini. Hari pertama di Balai kota, aku duduk dibarisan ketujuh dari depan. Posisiku saat itu sudah tertinggal selangkah dari yang lain. Untuk melihat penampilan tari saman persembahan anak-anak terbaik di jakarta harus berdiri. Pembelajaran yang bisa kupetik, ketinggalan selangkah dari yang lain sungguh tidak enak, apatah lagi tidak berbuat sama sekali.

TNGP memberi arti yang bermakna bukan hanya sekedar ajang silaturahmi semata, tapi lebih dari itu. Dengan hadir disini aku belajar banyak hal, belajar arti persaudaraan, belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin, belajar menjadi seorang fotografer yang baik, karena setiap waktu pasti ada saja yang memerlukan jasaku untuk mengambil foto mereka. Dalam hal ini mereka penuh harap foto yang kuambil tentunya hasil yang membuat mereka senang. Hal yang tak kalah uniknya aku bisa belajar menjadi seorang marketing handal. Suatu saat nanti bisa memasarkan buku hasil karyaku menjadi buku yang bestseller.

Satu hari yang bermakna di Balai Kota. Sekali lagi di TNGP aku punya kesempatan belajar bersama orang-orang hebat, yang ikhlas memberi ilmu, memotivasi, dan menginspirasi menularkan kegairahan memajukan literasi. Aku cemburu pada mereka. Cemburuku saat itu bukan suatu kebencian, melainkan aku benar-benar cemburu pada saudara-saudaraku yang begitu ikhlas menebar kebaikkan, merangkul ribuan orang yang benar-benar mengharap bimbingan.

Hari kedua di TNGP membuat aku sedikit khawatir. Pada saat menunggu kereta datang, aku berada diantrian nomor dua dibelakang bunda Isti. Saat itu aku melihat bunda isti terpaksa mengatur emak-emak yang berbaris tepat didepan jalan keluar penumpang. Emak-emak berdiri seperti antrian sembako, maklum emak-emak ini pertama kali naik MRT. Sebenarnya aku juga pertama kali naik RMT. Tapi saat itu aku masih beruntung, karena berada diposisi antrian yang benar pada garis kuning yang sudah ditentukan. Seandainya tidak pastilah aku juga menjadi sasaran empuk bunda istiqomah.

RMT melaju membawa kami menuju Kemendikbud. Hari ini yang sekian kalinya MediaGuru menebar pesonanya, memberi warna seperti pelangi yang indah. Silaturahmi terjalin sudah, sipenulis sudah diperkenalkan dengan sang editor pahlawannya. Alumni terbaik diberi kesempatan menebar virus dan kiat litersi sesunggunya. Terdengar suara mbak Yuli mengumumkan kalau kartu RMT harus dikembalikan, sebenarnya kartu itu ingin kujadikan kenang-kenangan. Kalau kartu itu tetap didompetku panitia tak bakalan tahu. Tapi ya sudah, aku tak mau kartu itu penghalangku menuju surga. Segera ku kembalikan kartu ke meja panitia.

Diakhir acara ada penyerahan penghargaan bagi penggiat litersi daerah, dari 74 orang ada namaku. Ada kebahagian menyelinap dihati. Lembaran yang diterima sesungguhnya titipan amanah mediaguru kepada pemilik nama yang tertera .Kumaknai penghargaan yang kuterima hari itu suatu amanah yang kujemput untuk memajukan literasi di daerah. Semoga di umur yang tersisa dapat menjalankan Amanah, memajukan literasi untuk Kepri yang lebih baik. Aku ingin hadir lagi di TNGP tahun-tahun berikutnya. Terus maju MediaGuru untuk litersi Negeriku.

Tanjungpinang 4 Desember 2019

Biodata penulis

Tengku Aspalinda, lahir di Teluk Dalam Kabupaten Pelalawan, Riau. Pada tanggal 1 Januari 1978. Guru IPA di MTs Negeri Tanjungpinang kepulauan Riau. Alamat email [email protected] dan WA 08126176914

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post