"Ibu, kata teman aku jam tangan ini PALSU"

seorang ibu dikagetkan oleh suara anaknya yang baru pulang sekolah, sang ibu sedang menyiapkan makan siang di dapur. Nasi putih hangan dengan lauk pauk tahu dan tempe, seadanya.

Keluarga Rima adalah keluarga yang sangat sederhana, Rima diajarkan untuk hidup sederhana oleh kedua orangtuanya. Tidak terlintas sedikitpun di dalam benaknya untuk menyusahkan orangtua, sudah bisa bersekolahpun Rima sangat senang, karena cita-cita gadis bertubuh mungil itu ingin menjadi guru.

Kala itu sedang musim jam tangan pintar di sekolahnya, jam tangan "Imoo" namanya. Jam tangan tersebut berhasil memikat hati para siswa perempuan dan laki-laki di sekolah. Hampir semua anak memakai jam kekinian tersebut, termasuk Rima. Tetapi ada yang berbeda dengan jam tangan Rima, bentuk dan harga jam tangan yang dipakai Rima tidak sama dengan yang dikenakan oleh teman-temannya. Bayangkan saja jam tangan yang lagi viral itu dibanrol dengan harga fantastis yaitu Rp.1.000.000 sedangkan jam tangan yang dipakai Rima hargnya jauh lebih murah yaitu Rp.350.000.

Ternyata salah satu teman Rima ada yang mencibir jam tangan Rima dan tak segan-segan mengatakan kalau jam tangan tersebut adalah jam tangan palsu.

Betapa kagetnya Rima siang itu, dia segera menemui Ibunya sepulang sekolah dan menceritakan kejadian hari itu.

Sang Ibu dengan sangat hati-hati menjelaskan dan memberikan pengertian kepada Rima, bahwa kita tidak harus selalu megenakan barang mewah dan mahal karena yang terpenting adalah barang tersebut berfungsi baik dsn bermanfaat untuk kita. Rima mengangguk dan tersenyum dan tidak merasa sedih lagi karena kini Rima bangga dan senang memakai jam tangan (palsu) yang dibelikan oleh orangtuanya.