Bakal Kisah Selanjutnya
Sejak kusampaikan perasaanku, Nita malah menjauh dariku. Saat tak sengaja bertemu pun, dia selalu menjaga jarak. Pertemuan kami menjadi canggung. Tidak ada tegur sapa apalagi canda tawa. Saat latihan teater, dia jadi sering bolos. Sepertinya, di mana ada aku, Nita berusaha menghindar.
Sungguh, aku tak tahu apa yang harus kulakukan ketika sedang bersamanya. Dia telah menolak cintaku. Tak harus menunggu lama, saat kusampaikan perasaanku, saat itu pula dia menolak cintaku dengan sangat tegas. Bukan main sakitnya hati ini. Dia menolak tanpa menjelaskan alasannya. Sama sekali tidak ada alasan yang bisa kupahami. Hatiku remuk redam hingga tak berbentuk lagi.
Rasa kecewa tidak membuatku surut. Prestasi akademik kudapat dengan baik. Hanya saja sikapku pada perempuan jadi semakin tak acuh. Meskipun demikian, hati ini memang tak bisa dibohongi. Aku masih tetap mencintainya. Hingga kini, setiap kali kulihat dia diantar jemput oleh kekasihnya, cinta di hatiku tak pernah sirna. Rasa sayangku masih sempurna. Tak henti meski hanya derita yang selalu aku terima.
**
Tasikmalaya, 15-3-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nita, ada apa kok selalu menghindar ?
Aduhhh...sedihnya. cari yg lain dong...he he..keren Enin. Slm sht sllu
Keren bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
mantap keren cadas...cerita keren menewen, selalu renyah.. salam literasi sehat sukses selalu Enin bersama keluarga tercinta