Cinta dan Imajinasi dalam Bahasa Sunda Tersayang
Bagi enin, bahasa Sunda identik dengan kasih sayang dan imajinasi. Sedari kecil, bahasa Sunda menjadi bahasa utama sejak enin mengenal komunikasi. Sapaan dan pengenalan kata dalam istilah Sunda menjadi konsumsi sehari-hari. Selain karena orang tua asli pituin Sunda, keduanya merupakan pencinta bahasa dan budaya Sunda.
Lihat saja. Abah dan Embu dipertemukan Allah dalam lingkup budaya Sunda. Abah pemain kacapi, alat musik petik yang memiliki daya magis pendulang rasa haru, sedangkan Embu pemilik suara syahdu pelantun kawih Sunda. Maka cinta pun bertaut dalam irama yang penuh kasih. Petikan jemari Abah mengiringi suara lembut Embu yang bisa mencapai tiga oktaf. Aneka kawih Sunda menjadi pengisi cinta yang memenuhi hari-hari keluarga kami.
Dalam beberapa kesempatan, Embu adalah pelantun lagu yang berisi pepatah bagi pengantin yang tengah bersanding. Embu pelantun kawih untuk acara sawer pengantin. Untaian kata dalam beberapa lagu itu tersimpan di hati enin, sebagai mutiara kasih yang mengukir cinta abadi untuk keduanya.
Cinta Abah dan Embu pada kasundaan tidak sampai di situ. Embu dan Abah menjadi pelanggan setia koran Sunda Giwangkara dan majalah Mangle. Meski bukan berasal dari keluarga dengan ekonomi berlebih, keduanya sangat mementingkan bacaan. Abah-Embu sama-sama penyuka bacaan. Hobi membaca itu benar-benar menulari kami, empat putra-putrinya.
Jika kedua jenis bacaan itu tiba di rumah, kami selalu berebut mencari kesempatan untuk menjadi orang yang pertama membaca. Sensasi menikmati bacaan Sunda itu memang luar biasa. Selalu memikat dan meresap di hati.
Abah selalu mengajarkan prinsip hidup dalam bahasa Sunda. Beliau juga menuliskan cacarakan Sunda yang berisi pepatah, prinsip hidup, serta hal-hal penting yang harus dilakukan dalam menjalani hidup agar menjadi orang yang saling mengasihi dan harus bisa mengalah.
Tong bedegong bisi hanjakal engkena.
Mending ngelehan tibatan paheuras-heuras genggerong.
Sing nyaah ka papada jalma sangkan dipikanyaah ku Mantenna.
Maca jeung nulis bisa mere kabeungharan diri nu sajati.
Jeung rea-rea deui.
Allahummagfirlahum warhamhum wa’afihim wa’fuanhum. Al Fatihah untuk Abah dan Embu.
**
Tasikmalaya, 21022022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mugia Ambu sareng Abah dilapangkeun kuburna, ditampi iman islamna, dihapuntem kalepatannana. Aamiin.
Amin ya rabbal alamin. Hatur nuhun Neng Irma.
Pantas sj putrinya piawai dlm bhs. Tiap.karyanya sllu keren. Tempat terindah unt ayah ibu Enin
Amin ya rabbal alamin. Terima kasih Sahabatku.
mugia ditampi sagala amal ibadahna,... abah n ambu... aamiin
Amin ya rabbal alamin. Hatur nuhun, Pa.
nyarios sunda, tiyasa saetik...Mugi Abah jeng Embu katarima Allah SWT, Enin tinggal kirim doa...Al Fatihah
Alhamdulillah. Amin ya rabbal alamin. Hatur nuhun Pa.
Tah Ambu nineung jaman leutik nya. Teu kaalaman panginten ku incu urang mah
Muhun Ambu. Nineung ku parebut Mangle jaman harita. Hatur nuhun, Ambu.