#Perjuangan Pak Bombom

Keringatnya bercucuran deras sekali. Tak hanya itu air matanya juga sudah tak terbendung lagi. Lidahnya kelu tak bisa bicara. Dilihatnya masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Ia tak mau berhenti dan menyerah karena sudah banyak modal yang ia keluarkan.

Sudah hampir satu jam ia menghabiskan waktunya di sini. Sudah berapa banyak orang yang hilir mudik tetapi ia tetap fokus pada tujuannya. Pak Bombom memang sedang berjuang mempertahankan kredibilitasnya. Ia tidak ingin malu di hadapan Pak Eko dan Pak Boni yang dari tadi menunggunya menyelesaikan pekerjaannya. Apa kata dunia jika ia menelan ludahnya sendiri.

Ini memang salah Pak Bombom. Ia memesan semangkuk baso gledek level tertinggi. Ia terlalu sombong kalau berani menghabiskan baso yang dipesannya. Padahal Pak Eko dan Pak Boni sudah mengingatkan bahwa level tiga saja mereka sudah nyerah. Eh malah Pak Bombom pesan yang level lima belas. Demi harga dirinya Pak Bombom melahap habis baso itu dan akhirnya perutnya mules. Pak Bombom segera mohon diri karena sudah tidak tahan harus ke kamar mandi.