Theresia Akhadiyah Evirussina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahasa Arab Ditakuti Siswa?

Bahasa Arab Ditakuti Siswa?

Merancang strategi pembelajaran Bahasa Arab memang tidak mudah. Bagaimana menciptakan suasana menyenangkan bagi siswa untuk mempelajari bahasa al-Qur'an ini. Memang selama ini pelajaran Bahasa Arab menjadi hal yang krusial dalam dunia ilmu. Bagaimana tidak? Survey yang pernah saya lakukan kepada siswa, menghasilkan bahwa sebagian besar mereka tidak menyukai karena tingkat kesulitannya. Mengapa dibilang sulit? Sebab Bahasa Arab memiliki kaidah yang sedikit berbeda dengan Bahasa Indonesia. Salah satu contoh, didalam Bahasa Arab kalimat dibedakan menjadi 2, yaitu ismiyah dan fi'liyah. Bila kita terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia kita lebih sering menggunakan ismiyah yang diawali dengan isim (kata benda). Tetapi satu lainnya adalah jumlah fi'liyah dimana kalimatnya diawali dengan kata kerja. Lalu bagaimana konteks kalimat SPO bila letak predikat mendahului subjek. Disinilah salah satu perbedaan yang sedikit mencolok antara Bahasa Arab dan bahasa sehari-hari kita.

Selain itu, kata kerjapun dibedakan sesuai dengan jenis subjeknya. Kata kerja untuk subjek orang pertama berbeda dengan kata kerja untuk orang kedua, ketiga dan seterusnya. Belum lagi bila digolongkan dengan jenis bendanya apakah laki-laki atau perempuan. Disinilah letak seni indahnya Bahasa ahli syurga. 

"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mendengar Rasulullah Saw. bersabda :

:«أَحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلَاثٍ: لِأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَلِسَانُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ» Cintailah bangsa Arab karena tiga hal: saya itu orang Arab, Alquran itu berbahasa Arab, dan bahasa penduduk surga itu bahasa Arab". (Dikutip dari artikel Ibnu Kharis-Bincang Syariah).

Dari hasil survey yang membuktikan bahwa kebanyakan siswa tidak suka pelajaran Bahasa Arab, membuat hati tergerak bagaimana menciptakan situasi belajar yang tidak menegangkan, sersan, serius tapi tetap santai. Artinya belajar sungguh, maksimal, tapi dengan sikonang, situasi dan kondisi yang menyenangkan. Peti, pelan tapi pasti. Membangun rasa terlebih dahulu. Rasa kekeluargaan, tidak ada ketakutan antara siswa dan guru. Perlahan mentransfer ilmu tapi fokus. Lebih perhatian dengan yang tertinggal tetapi maju terus dengan siswa yang semangat. Hal ini berguna agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik tanpa adanya rasa bosan. Maka, marilah kita tingkatkan kesemangatan KBM Bahasa Arab dan memberikan support untuk mengaplikasikannya.

 

By : Tere

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu Tere , semangat ya. Salam Literasi

06 Feb
Balas

Salam,,,bunda,,,,,you are my motivator

06 Feb



search

New Post