Theresia Sumiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku

Aku

Riuhnya suara empon-empon di dapur. Mereka berebut membanggakan diri dengan mengatakan bahwa dirinyalah lah yang paling penting dalam kehidupan sekarang ini. Apalagi dalam menghadapi meluasnya virus Corona yang hampir menguasai seluruh dunia. Jahe, kunyit, temulawak, serta serai mereka saling berkata dengan lantang bahwa dirinya yang terbaik dan yang terpenting pada saat ini.

"Akulah yang terpenting!"

"Bukan, aku yang paling penting!"

"Bukan kamu, tetapi aku yang paling hebat!"

'Kalian? Huh, bukan! Tapi aku!"

Tak ada yang mau mengalah, sampai pada saat datangnya Inul pemilik dapur. Dengan suara lembutnya namun tegas Inul mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan tak ada gunanya. Saling menyombongkan diri, merasa paling hebat, merasa paling berjasa, semuanya itu tidak baik.

"Yang terpenting adalah, bergandeng tangan, satukan tekad, untuk melawan virus Corona yang semakin merajalela."

"Tak boleh ada satupun yang menghilang dari mereka, atau bahkan pura-pura tidak tahu, atau malah menyembunyikan dirinya, dari masalah besar ini."

"Mereka perlu pertolongan, bantulah mereka selagi bisa. Jangan egois, jangan memperkeruh suasana, buatlah semuanya menjadi terang benderang, penuh semangat untuk hadapi masa depan yang gemilang."

Empon-empon terdiam. Mereka siap direbus oleh Inul sebagai minuman keluarganya setiap hari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post