Ambil dan Bacalah
Ambil dan Bacalah
“Buku adalah gudang ilmu.”
“Membaca, membuka jendela dunia.”
Kalimat di atas sering kita dengar. Kalimat yang baik dan mengandung makna yang baik juga. Di dalam buku kita bisa menemukan segala macam ilmu, dengan catatan mau membuka dan membacanya. Dengan membaca buku wawasan kita tentang dunia akan terbuka. Kita bisa melihat segala rupa yang ada di dunia dengan tekun membaca. Tetapi buku tak akan berarti jika hanya menjadi pajangan saja di rak buku. Mungkin akan beralih fungsi sebagai hiasan saja. Hiasan yang membanggakan bahwa seseorang memiliki banyak buku.
Sering terdengar keluhan orang tua yang anak-anaknya tak mau membaca. Mereka lebih suka menonton daripada membaca. Keinginan orang tua agar anaknya mau membaca sering tak bisa terpenuhi. Anak-anak akan melakukan keasyikan yang lain sesuai yang diminatinya. Membaca jauh sekali dari minatnya. Kalau di sekolah kegiatan membaca bisa sedikit dipaksakan oeh para guru, dengan menyuruhnya membaca kalimat atau kata-kata di papan tulis atau di buku yang telah ditentukan. Tetapi kegiatan itu jarang dilakukan di rumah.
Untuk mewujudkan keinginan orang tua sebenarnya ada beberapa hal mudah yang bisa dilakukan. Tanpa harus menggunakan paksaan kepada anak-anak. Tetapi mengalir begitu saja seperti air hujan di musim penghujan. Seperti sungai yang tak pernah berhenti mengalirkan airnya.
Hal-hal tersebut antara lain :
1. Memberi contoh
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Apa pun yang kita lakukan biasanya ditirunya. Hal yang tidak baik pun tak luput dari pengamatannya. Maka alangkah baiknya jika orang tua di rumah menyempatkan diri untuk membaca buku, majalah, atau koran. Jika mereka melihat kegiatan membaca orang tuanya yang dilakukan hampir setiap hari maka banyak kemungkinan anak-anak akan menirunya. Jika terdengar keluhan bahwa anak-anak tidak mau membaca hendaknya orang tua bertanya kepada dirinya, “Pernahkah aku membaca?” jika tidak pernah janganlah menuntut anak-anaknya melakukan hal itu.
2. Mengkondisikan
Hal ke-dua yang bisa dilakukan adalah dengan mengkondisikan bahwa di rumah tersedia waktu dan tempat serta sarana untuk membaca. Waktu bersama keluarga mungkin bisa dilakukan untuk kegiatan bersama antara lain untuk membaca. Meskipun tidak terlalu lama, tetapi jika hal itu dilakukan dengan rutin akan menjadi kebiasaan yang baik. Untuk tempat tidak perlu tempat khusus. Bisa dilakukan di mana saja. Bisa di kamar tengah, di ruang tamu, atau bahkan di ruang makan yang kita ubah sejenak menjadi ruang baca. Yang penting ruang tersebut nyaman utntk melakukan kegiatan itu.
3. Memberi hadiah
Hadiah adalah sesuatu yang menyeangkan bagi semua orang, terlebih untuk anak-anak. Pada momen tertentu pasti orang tua memberi hadiah kepada anak-anaknya. Misalnya saat ulang tahun, pada saat kenaikan kelas, atau momen membahagiakan yang lain. Nah pada saat itulah orang tua memberi hadiah yang istimewa, bukan pada umumnya. Mungkin hadiah yang biasa diberikan berupa mainan, baju, tas, atau sepatu. Akan menjadi istimewa jika hadiah itu berupa buku. Hal itu juga bisa dilakukan saat pulang dari bepergian. Alangkah baiknya juga jika buah tangan yang dibawa tidak hanya berupa makanan saja, tetapi bisa ditambah sebuah buku.
4. Tidak hanya bicara saja
Mengharapkan seorang anak melakukan sesuatu adalah keingina orang tua. Tetapi apa yang diharapkan itu tak bisa terjadi begitu saja. Meskipun kita bicara setiap hari tentang hal itu, belum tentu harapan itu akan tercapai. Anak akan bosan mendengar apa yang kita katakan. Hal itu membuat mereka akan merasa cuek dengan kata-kata yang kita ucapkan. Maka jangan hanya bicara saja yang kita lakukan. Tetapi perlu contoh, teladan dari kita orang tuanya. Jangan harap anak akan membaca jika kita tak pernah membaca. Jangan harap akan melihat mereka membaca jika mereka tak pernah melihat kita memegang buku dan membacanya.
Dengan melakukan 4 hal di atas mudah-mudahan minat baca anak-anak bisa tertanam di dalam hati dan pikirnnya. Sehingga buku sebagai jendela dunia akan terbuka untuknya. Mereka bisa menjelajahi dunia dengan segala aneka ragamnya. Sehingga mereka bisa mencintai buku dan berkeinginan untuk memegang, membuka dan membacanya. Dengan demikian fungsi buku akan menjadi nyata.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar