Awet
Beberapa muridku berkunjung ke rumahku. Mereka bersilaturahmi menanyakan kabarku. Sebuah kunjungan istimewa bagiku. Mereka yang dulu bagaikan pasukan kurcaci, kini mereka telah membawa kurcaci baru. Mereka kini sebagai wanita dewasa, energik dan penuh pesona.
Gelak tawa mereka mewarnai pertemuan kami. Ada-ada saja yang bisa memancing tawa. Diam-diam aku bersyukur. Mereka yang sudah sukses masih mengingatku. Aku, guru kelas 1 SD yang pantas berbangga. Ternyata masih ada ruang kecil untuk meletakkan namaku di memori mereka. Semoga bukan karena marahku yang diingatnya.
Pertemuan kami semakin hangat meskipun hanya ditemani dengan air putih. Bola-bola kecil bertabur wijen tak lupa kuhidangkan. Rupanya mereka senang. Hampir sama senangnya saat aku menerima sekotak bola-bola dari seseorang.
Saat kami akan mengakhiri pertemuan, salah seorang dari muridku ini angkat bicara. Dia menanyakan sesuatu yang mereka lihat pada diriku. Dia berpendapat bahwa aku awet muda. Ia bermaksud menanyakan resepnya. Kukatakan kepadanya bahwa resep itu hanya ada di tangan dokter. Mereka yang bertamu di rumahku semakin penasaran. Pendapat mereka, aku melakukan oplas. Dalam hati aku tertawa. Dari mana aku bisa melakukan itu. Aku seorang guru kelas 1SD yang hanya punya gaji secukupnya. Tidak ada kelebihannya.
Atas desakan mereka, kusampaikan rahasiaku. Tetapi saya berpesan agar resep ini jangan ditiru. Padahal mereka bertanya karena ingin tahu resepnya.
"Apa Bu rahasianya?"
"Pakai bahan pengawet."
Tawa mereka tak tertahankan. Riuhnya memenuhi ruang tamuku yang sempit. Aku mengakhiri pertemuan itu. Kuulangi pesanku, "Jangan ditiru!"
Mereka meninggalkan rumahku, tetapi tawa dan candanya masih tertinggal di ruang tamu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
he.he..amppuun...ntar dikira beneran lho terus ditiru
Kan dah dipesan, jangan ditiru. Hehehe
keren cerpennya pak theresia
sukses sll ya
salam literasi
Terima kasih. Salam kembali.
memang awet muda. salam literasi
Salam kembali.