Bang Go
Bang Go
"Ma, gimana kabar Bang Go?"
"Nggak tahu."
"Apakah baik-baik saja?"
"Gak tahu!"
"Mama gak pernah ketemu Bang Go?"
"Enggak, ngapain nanyain Bang Go terus
Runi diam sajamendengar pertanyaan namanya. Ia malu jika mengatakan perasaan yang bergejolak di hati. Pasti mamanya akan menertawakannya.
Ia segera berlalu dari dekat mamanya. Pura-pura mengerjakan tugas sekolah. Padahal hari ini gurunya tidak memberi tugas apa-apa.
Bang Go bukan saudara Runi. Ia mengenalnya beberapa bulan yang lalu. Saat papanya pindah kerja. Di rumah tak ada lagi yang bisa mengantarnya ke sekolah. Mamanya tak bisa melakukan tugas itu. Selain karena mamanya tak bisa naik motor, adiknya Rino tak ada yang menjaganya.
Urusan antar jemput Runi agak kacau. Maka mamanya menggunakan jasa ojek untuk mengantar dan menjemput Runi. Tugas tersebut dipercayakan kepada Bang Go tukang ojek. Pada awalnya agak khawatir melepaskan Runi dengan ojek. Tetapi apa daya tak ada pilihan lain. Untungnya Bang Go bisa dipercaya. Terbukti Runi selalu aman dengan Bang Go.
"Tolong buka pintu depan. Sepertinya ada tamu."
"Ya, Ma."
Runi segera berlari ke depan. Ketika ia membuka pintu depan, luar biasa kagetnya.
"Ma, Bang Go datang. Apa Runi hari ini sekolah ya?"
" Nggak masih diperpanjang!"
"Terus Bang Go kok datang?"
Mamanya menuju ke pintu depan dengan membawa bungkusan.
"Bang ini ada sedikit rezeki. Bawa pulang ya."
"Ya Bu terima kasih atas kebaikan ibu. Runi Bang Go berterima kasih juga padamu."
"Sama-sama."
Ibu dan Rumi menjawabnya hampir bersamaan.
"Saya pulang dulu ya. Runi, Bang Go pulang ya."
"Hati-hati."
"Hati-hati Bang! Maskernya dipakai."
Runi berteriak ketika Bang Go lupa memakai maskernya. Peristiwa yang baru saja terjadi itu ada dalam pikiran Runi. Kok bisa ya Bang tiba-tiba datang. Kok bisa ya mamanya langsung memberikan bingkisan yang sepertinya sudah siapkan. Tetapi Runi enggan melanjutkan pikirannya.
Ada yang membuat hatinya senang. Ia bisa bertemu Bang Go. Tetapi kali ini ia tak bisa mencium bau khas jaketnya, yang kadang seminggu tidak ganti. Jarak 1 meter tak mampu menyalurkan aroma itu.
Jambi, 24 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehehe, terima kasih Pak.
satu bentuk apresiasi pada bang gojek nih..daritadi saya cari, siapa abang yg dimakasud..salut..bentuk kepedulian sosial yg tinggi..salam