Gue Juga Manusia

Melakukan PJJ selama hampir satu tahun, memberikan pengalaman beraneka ragam. Sedih senang, suka duka, berganti mewarnai PJJ setiap harinya.

Jika semua berjalan lancar, aku sebagai guru tentu banyak tersenyum. Seolah aku berjalan di jalan tol. Seakan aku berada di taman bunga yang indah. Sepertinya aku mendapat diskon 70%+10%.

Tetapi jika muncul kesulitan, sepertinya akulah orang paling celaka di dunia. Sudah mempersiapkan diri untuk mengajar dengan google meet, eh sinyal putus di tengah perjalanan. Kecewa mengalir seperti air got yang baru saja dibersihkan sampahnya.

Senyumku hilang. Kegembiaranku pergi, dan sulit untuk dilacak. Bahkan tak jarang aku putus asa. Perlu waktu lama untuk meraih semangat dan mengembalikan ke dalam diriku.

Apalagi jika ada murid yang tidak mengikuti pelajaran selama 1 minggu lebih, tanpa pemberitahuan. Lebih parahnya lagi ketika hal itu ditanyakan justru seakan diriku yang salah. Katanya, "Yang diurus bukan hanya anak sekolah saja."

"Duh,... ampunilah aku," kataku dalam hati.

Begitulah, aku, guru yang juga manusia, punya rasa yang beraneka.