Theresia Sumiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kolam

Runi bermain di pinggir kolam. Bukan hanya hari ini saja, tetapi hampir setiap hari. Dia membawa apa saja yang disukai ke tempat itu. Bahkan pernah ia membawa boneka beruang yang sangat besar.

Sebenarnya hal ini dibenci oleh ibunya. Nasihat ibunya untuk tidak bermain di pinggir kolam tak digubrisnya. Ibunya melarang Runi sampai mulutnya berbusa. Tetapi tak mengubah kebiasaannya. Kesukaan main di tepi kolam tetap dilakukan.

Suatu hari kemarahan ibunya sampai di 'puncak gunung Kerinci'. Suaranya meninggi dan semakin meninggi. Runi kaget bukan kepalang. Hampir saja mainannya kecemplung kolam. Akhirnya Runi menangis tak tahan mendengar omelan ibunya. Dalam isaknya Runi bergumam, "Bukankah lebih baik main di pinggir kolam daripada di tengah kolam?"

Jambi, 1 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

jiyahh.,..anak yg cerdas ha..ha. runi..pinter deh

02 Jun
Balas

Terima kasih. Pak guru pasti lebih pintar. Hehehe

06 Jun

salam, salut...tulisan yang sangat inspiratif, mari terus berkarya

01 Jun
Balas

Terima kasih. Salam.

06 Jun



search

New Post