Theresia Sumiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kulakukan yang Kubisa

Kulakukan yang Kubisa

Saat kubuka mataku, kuhunjukkan puji syukur kepada-Mu Yang Maha Tinggi. Karena Engkaulah aku bisa membuka mata, melangkahkan kaki dan beraktivitas. Semua terjadi karena izin-MU. Aku bersyukur masih diperkenankan menghirup udara pagi. Kulitku masih bisa merasakan dinginnya udara, efek hujan seharian kemarin. Tuhan masih memberi nafas kehidupan pada ragaku. Sungguh nikmat yang tak terkira yang kualami ini. Aku tidak sakit, dalam keadaan sehat. Bisa melakukan apa saja yang kurencanakan pada hari ini. Semoga kudapat melakukannya dengan baik. Semoga waktuku yang semakin sempit ini bisa kugunakan untuk sebesar-besarnya kemanfaaan hidup. Semoga hidupku bukan hanya untuk diriku saja, tetapi juga untuk orang laian. Memang aku tak bisa berbuat sesuatu yang sangat baesar, tetapi melaui hal-hal kecil ini akan kupersembahkan hidupku untuk kemuliaan Tuhan. Jika tak bisa menjadi pohon cemara biarlah aku sebagai rumput kecil di tengah belukar namun berguna bagi yang membutuhkannya.

Aku bangga sebagai guru kelas satu. Selama hidupku aku tak pernah naik kelas menjadi guru kelas yang lebih tinggi. Tetapi itu tak masalah bagiku. Memang pada walnya aku terganggu dengan keadaan itu. Sepertinya akulah orang terbodoh di sekolah tempat kerjaku. Karena aku selamanya menjadi guru kelas satu. Tetapi kini aku merasa sangat senang dan bangga. Bukannkah untuk samapai pada kelas yang lebih tinggi seseorang harus rela duduk di kelas satu dulu? Itulah yang menghibur dan membanggakan diriku. Bahkan seorang pemimpin negara pun pasti melalui tahapan ini. Siapa pun orangnya pasti harus melalui tahapan ini.

Hal yang kulakukan sangatlah sederhana. Mengajari anak-anak untuk membaca dan menulis. Mengajari bagaimana mereka duduk dan membaca dengan posisi yang baik, agar tulang-tulangnya tetap bertumbuh dan berkembang dengan baik. Aku juga mengajari bagaimana cara berbicara yang sopan, cara berterima kasih, cara minta maaf. Mengajari cara membuka ikat pinggang, cara mengancing baju. Hal yang kulakukan semuanya sederhana.

Ilnmuku tidak tinggi, tetapi aku ingin tetap memberi. Hanya ini yang kupunya, semoga memberi manfaat kepada yang membutuhkan. Seorang muridku yang kini sudah berhasil mengatakan bahwa hal yang paling ingat dari diriku adalah tentang sampah. Bukan karena wajahku seperti sampah. Tetapi karena ia pernah mengantongi sampah ketika ia tak menemukan bak sampah saat akan membuang sampah. Katanya itu ia lakukan karena ingat Bu Guru, “Jangan membuang sampah sembarangan.” Maka ia berusaha membuang di tempatnya, dan konsekuensinya ia rela membawanya ke mana-mana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab Bunda. Salam literasi, sukses selalu.

28 Sep
Balas

Terima kasih Pak. Salam kembali.

28 Sep

Mantap bu Theresia, salam kenal dan literasi, izin saya follow dan fllow balik ya bun.....

28 Sep
Balas

Keren Bun, sukses selalu untuk Bunda

28 Sep
Balas

Terima kasih. Sukses juga buat Ibu.

28 Sep



search

New Post