Menggali Kebaikan
Menggali kebaikan
Menggali tanah sering dilakukan oleh para petani. Menggali kubur dilakukan oleh petugas kuburan. Gali lubang tutup lubang, seharusnya tidak dilakukan. Karena hal itu mengganggu kenyamanan dan yang pasti, tidak baik.
Sayalah seorang penggali di sekolahku, murid-murid itu adalah ladang harus digarap. Setiap hari, kecuali hari libur saya datang ke tempat itu untuk menggali potensi mereka, kemudian berusaha menumbuhkan apa yang mereka miliki.
Menggali kebaikan saya akukan agar tumbuh di hati mereka untuk selalu berbuat baik kepada setiap orang yang dijumpainya. Bekal ini tak pernah kedaluarsa, dan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa mendatang. Karena merekalah pemilik masa depan.
Beberapa tahun yang akan datang, ketika kita sudah tak ada lagi di dunia ini, merekalah yang akan menjalankan roda roda kehidupan. Merekalah yang akan menjadi pemimpin dari negeri ini. Mereka akan menggantikan posisi kita sebagai guru-guru bagi generasi berikutnya. Merekalah yang akan menentukan kebijakan bagi negara. Merekalah yang akan menentukan baik buruknya negeri kita ini.
Maka sudah layak dan sepantasnyalah saya dan Anda sebagai guru menggali kebaikan mereka, kemudian menumbuhkannya, serta menyiraminya dengan kasih sayang yang memang seharusnya kita berikan kepada mereka. Seperti kasih sayang Tuhan yang tak pernah habis-habisnya diberikan kepada kita manusia meskipun kita sering tidak setia kepada-Nya.
Cara sederhana yang saya tempuh dan saya lakukan di kelas 1 SD dan 2 SD.
1. Saya menanyakan tentang kebaikan apa yang telah mereka lakukan pada hari ini dari saat masuk sekolah sampai pada saat mau pulang sekolah.
2. Mereka menuliskannya dalam selembar kertas kecil berwarna-warni yang saya berikan kepada mereka, beberapa menit sebelum doa pulang.
3. Saya menegaskan kepada mereka bahwa yang ditulis adalah hal yang benar-benar dilakukan bukan yang seharusnya dilakukan. Dengan beberapa contoh yang saya berikan. Ada beberapa anak yang mengerti maksud saya. Tetapi ada juga yang tidak memahami akan maksud saya itu, sehingga mereka hanya menuliskan apa yang seharusnya dilakukan dan dia tidak melakukan sama sekali.
4. Hari berikutnya saya mengulangi lagi kegiatan itu. Saya temukan beberapa perubahan yang mereka tunjukkan. Mereka sudah menulis apa yang benar-benar dilakukan.
Kegiatan ini memang sebaiknya dilakukan berkali-kali. Mungkin sekali seminggu, atau sesuatu kebutuhan. Harus dilakukan berkali-kali, tentu sampai tujuan yang sebenarnya berhasil, yaitu mereka terbiasa berbuat baik. Kerja sama dengan wali murid juga perlu dilakukan. Karena bersama merekalah waktu lebih lama, dibandingkan kebersamaannya dengan kita.
Rintangan pasti ada, tergantung diri kita sendiri mampukah mengubah rintangan itu menjadi tantangan?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip
Terima kasih Bu.
Keren Bu
Terima kasih Pak. Yang membaca pastinya lebih keren.