Mengubah Keluhan
Mengubah Keluhan
Seorang ibu yang sangat cantik jelita bersuara bagus duduk terpaku menghadapi laptop. Pekerjaan yang dilakukan dari kemarin-kemarin belum juga selesai. Hal itulah yang membuatnya ia mengeluarkan suara keluhan di pagi ini. Meskipun berupa keluhan tetapi suaranya tetap merdu, dengan nada minor yang mendayu.
"Aduh...capek!"
Sebenarnya bukan hanya tangannya saja yang merasa capek, tetapi juga seluruh hati dan pikirannya, serta anggota tubuh yang lain. Sehingga kecapekan yang sudah terkoordinasi itu menyuruh mulutnya untuk mengeluarkan suara itu. Ternyata dengan mengeluarkan suara tersebut apa yang ia rasakan sedikit berkurang. Meskipun tidak bisa hilang seluruhnya. Tetapi minimal ia bisa melanjutkan pekerjaannya lagi dengan sisa-sisa semangat yang dimilikinya.
Mengeluh memang hal yang lumrah. Biasa dilakukan oleh siapapun juga. Ada dua hal yang yang bisa terjadi akibat dari keluhan tersebut.
Yang pertama adalah seperti yang dilakukan oleh ibu cantik tadi, setelah mengeluh ia mendapatkan energi yang baru untuk melanjutkan kegiatannya.
Yang kedua adalah sisi negatifnya. Dengan mengeluh seakan menebarkan energi negatif kepada setiap orang yang ada di dekatnya. Apalagi jika hal itu dilakukan berkali-kali dan secara berkala. Setiap orang yang mendengarnya akan bosan. Dan mungkin memberi nilai negatif kepadanya.
Lelah, capek (kata orang begitu) akan dialami oleh setiap orang yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Pada saat kerja kita mengalami kelelahan yang nyata. Pada saat kita seolah-olah tidak bekerja hanya berbuat sesuatu yang menyenangkan diri kita misalnya makan atau minum, dan tidur, hal itu juga bisa menyebabkan suatu kelelahan. Lelah adalah milik semua orang.
Kita bisa mengelola kelelahan yang yang ada dalam diri kita menjadi rasa syukur yang tak terhingga kepada Dia pemberi kehidupan. Bagaimana caranya?
Hal yang mudah yang bisa dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan bersyukur. "Ketika lelah bersyukurlah kepada Tuhan bahwa kita sudah bekerja dengan sebaik-baiknya." Dengan cara itu kita akan kan mencari solusi bagi diri kita sendiri. Mungkin dengan cara beristirahat atau dengan melakukan kesenangan-kesenangan yang kita miliki.
Istirahat adalah hak bagi raga kita. Maka berikanlah hak itu kepadanya. Karena dengan beristirahat berarti memberi kesempatan kepada tubuh kita untuk mendapatkan energi yang baru. Dengan demikian kegiatan yang masih ada di depan kita bisa dilakukan dengan baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar