Merinding
Nenek di Mana?
Seorang nenek duduk di teras depan. Tubuhnya yang renta terbungkus oleh busana serba hitam. Beliau mengenakan sandal senada dengan pakaiannya. Senyumnya selalu mengembang saat aku berjalan melewati depan rumahnya. Aku pun menyambutnya dengan anggukan kepala atau pun lambaian tangan. Rasa bahagia menyelimuti hatiku. Di masa tua nenek itu masih bersemangat, masih bisa membagi sesuatu kepada orang lain. Meskipun itu hanya sebatas senyuman.
Seperti hari-hari yang lalu, aku lewat di depan rumah nenek. Tetapi aku tak melihat sosoknya. Aku berhenti beberapa saat di pagar rumahnya. Siapa tahu beliau akan muncul beberapa detik lagi. Tetapi saat detik berganti menit, aku tetap tak melihatnya. Pintunya pun masih tertutup rapat. Aku meninggalkan tempat itu. Berbagai pertanyaan menyelinap di kepalaku. Ke mana gerangan beliau? Apakah salah satu anaknya telah menjemput beliau? Atau sakitkah? Pertanyaan terakhir ini menuntunku untuk kembali ke rumah nenek itu.
Aku memutar arah. Dengan perlahan aku berjalan ke rumah nenek. Tetapi aku heran. Sudah beberapa langkah aku tak menemukan rumah nenek tadi. Padahal tak ada angin tak ada hujan. Masa iya sih, rumah nenek lenyap. Sebuah kemustahilan. Aku tetap mencarinya. Hingga seeorang menegurku, “Mengapa malam-malam berdiri di situ?” Kukatakan maksudku, tetapi orang tersebut malah tertawa. Aku kaget dengan tawanya yang menggelegar. Sekilas wajah itu adalah wajah nenek yang sering tersenyum kepadaku. Tetapi ada yang menyeramkan yaitu seringainya. Badanku gemetar. Akhirnya…tak kulihat apa-apa di sana. Kudapati diriku hanya sendiri di tempat itu. Entah bagaimana rupa wajahku, aku tak sempat mengabadikannya. Namun bulu kudukku berdiri hampir di seluruh tubuhku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hmmm, mengerikan Bunda. Hi,....
Hehehe kalau laki-laki pasti berani
iiiihhhh seram nih
Hehehe, Ibu takut? Terima kasih sudah membacanya.