Nyelonong

Sebuah tindakan yang tidak baik. Tetapi masih sering dilakukan. Tak peduli anak-anak maupun orang dewasa. Tak memikirkan akibatnya.

Di sebuah perempatan jalan, yang dilengkapi dengan rambu lalu lintas masih saja ada yang melakukan tindakan yang tak terpuji itu. Berbagai alasan bisa dibuat, untuk sekedar mencari kebenaran diri. Untung kalau masih selamat. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan barulah menyesal. Penyesalan yang diikuti oleh bermacam kerugian. Baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mungkin kendaraan rusak, mungkin ditilang polisi. Yang lebih parah mungkin mengalami kesakitan yang luar biasa. Tindakan ceroboh yang seharusnya tidak dilakukan.

Bersabarlah, hanya beberapa detik saja di persimpangan itu. Tak akan selamanya kita berhenti di situ. Tak akan selamanya lampu menyala merah. Jika saatnya tiba, pastilah lampu hijau menggantikannya.

Hendaknya hal ini disadari oleh setiap orang. Bukan hanya ketika ada petugas saja, berlaku tertib. Ada maupun tak ada petugas, jadikanlah keselamatan sebagai prioritas utama. Agar tak terjadi penyesalan kemudian. Dengan berhenti sejenak, bukankah kita sudah memberi jalan kepada orang lain. Dan itu berarti kita juga menghargai orang lain?

Sedia payung sebelum hujan. Berjaga-jaga lah sebelum terjadi kecelakaan. Hati-hati di jalan bukanlah hanya sekedar sebuah pesan, tetapi memang harus dilakukan.

Ayo, jangan nyelonong!