Sekolah Pertama
Sekolah Pertama
“Ma, tadi papa ga mau mencuci piring.”
“Kapan itu?”
“Tadi habis makan siang?”
“Oh ya? Apa Papa buru-buru pergi?”
“Enggak juga sih. Papa Cuma nonoton TV aja.”
Percakapan itu terjadi antara seorang anak dengan mamanya. ia mengatakan hal itu ketika orangtuanya dalam hal ini ayahnya tak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Karena itu merupakan komitmen dalam keluarga. Siapa pun itu harus mengerjakannya dengan baik peraturan yang telah disepakati. Peraturan yang dibuat bersama untuk kelangsungan kehidpan keluarga yang tertib memang harus dilakukan . seperti sebuah kemeomitmen yang disepakati bersama oleh peserta rapat maka hal itu juga harus dilakukan dengan baik. Agar tujuan yang akan dicapai bisa terwujud.
Keluarga adalah komunitas paling kecil. Komunitas yang pertama dikenal dan dirasakan oleh anak. Maka dalam keluarga tersebut seorang anak mulai mengenal kehidupan dengan segala kesulitan dan permasalahannya. Seorang anak akan memasuki dunia yang lebih luas misalnya teman sepermainannya di sekitar rumah, sekolah, serta komunitas yang lain di mana mereka berada. Maka keluarga bertanggung jawab secara penuh untuk kemandirin anak-anak. Dalam kelurgalah anak mulai belajar. Karena keluarga merupakan sekolah yang pertama dan utama. Di sini diperlukan peran yang baik dari orang tuanya. Bukan saja tanggung jawab seorang ibu, tetapi juga merupakan tanggungjawab semua orang dewasa yang ada di rumh itu entah itu bapak, kakek, nenek atau asisiten rumah tangga yang ada di situ. Mereka wajib memberi contoh yang baik kepada anak-anak.
Salah satunya adalah tentang mencuci piring. Jika itu sudah merupakan sebuah peraturan dalam keluarga hendaknya semua orang yang ada dalam keluarga tersebut yang tidak mendapatkan halangan harus mengerjakan dengan baik. Yang dimaksud halangan di sini misalnya keterbatasan seseorang karena terlalu kecil(bayi) atau terlalu tua. Jika hal itu memang terjadi, tak ada keharusan bagi mereka untuk mengerjakannya. Itu merupakan suatu pengecualian bagi mereka, dan tentu semua naggota keluarga makluam adanya.
Mungkin bagi anak-anak dalam proses mencucui piring itu tidak bisa mengahsilkan sesuai dengan kehendak orang dewasa. Misalnya kurang bersih. Jika hal itu terjadi perlu dimaklumi. Dalam hal ini orang dewasa tidak perlu menekankan hasil dari yang ia lakukan. Tetapi hendaknya lebih menekankan proses. Bagaimana seorang anak berproses melakukan pekerjaan mencucui piring. Bagaimana seorang anak dengan kesadaran sendiri untuk melakukan hal itu. Bagaimana ia tanpa disuruh mau melalukan pekerjaan ini, ini sangat penting. Mendapatkan hasil yang baik (piring sangat bersih) itu adalah bonus dari proses itu.
Peraturan memang dibuat untuk dipatuhi. Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar. Peraturan dibuat agar keadaan bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang kita rencanakan maka sudah seharusnyalah peraturan dalam keluarga juga dilaksanakan dengan baik. Tentu harus dilaksanakan olah seluruh anggota keluarga, dalam konteks ini adalah mereka yang tidak berhalangan seperti yang dipaparkan di atas.
Jika seornag anak telah melihat bahwa orang-orang di sekitarnya mematuhi aturan, ia akan terpancing juga untuk melakukan hal yang sama. Jika anak melihat hal yang baik di sekitar tempat hidupnya ia akan melakukan hal ynag sama juga. Jika seorang anak sudah terbiasa mematuhi aturan ia akan membawa kebiasan yang baik itu keluar, ke dunia yang baru yang ditapakinya. Di sekolah di tempat permainan, di jalan, dan di mana saja mereka berada. Jika banyak anak bisa melakukan hal ini dalam keluarga masing-masing, niscaya akan tercipta komunitas yang baik dalam skala yang lebih besar.
Semoga paparan singkat ini berguna bagi keluarga-keluarga terutama keluarga muda. Sehingga akan ada generasi yang mandiri, tahu tanggung jawab dan taat peraturan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih Pak. Salam kembali.
Salam literasi
Salam kembali
Mantab ulasannya. komitmen keluarga yang harus dijaga. Salam literasi bu
Terima kasih Pak