Kamu Bahagia, kan?
#TantanganGurusianaHarike94
#TantanganMenulis120Hari
Pagi tadi seorang wanita tua bercerita kepadaku sembari membeli beberapa kue tradisional. Beliau bercerita bahwa beliau telah memiliki anak lelaki yang hebat.
Dipikulnya beban itu seorang diri.
Menjadi seorang tulang punggung keluarga bagi ibunya, adik-adiknya, hingga keluarga kecilnya.
Pagi itu wanita itu bercerita penuh semangat disertai rasa haru. Beliau bercerita persis seperti sebuah balada terhadap orang yang sungguh tercinta. Wanita itu baru saja ditinggalkan suami tercinta hingga sang anak lelaki itu mengganti peran ayahnya.
Aku bertanya, apakah sang anak punya waktu untuk bercerita?
Tertawa?
Berbahagia?
Wanita itu seketika bingung.
"Aku tidak tahu, mengapa kamu tidak mencari tahu saja?" Tanya wanita itu.
Pagi ini wanita itu datang kembali.
Sambil membeli beberapa kue tradisional.
Dan aku berperan sebagai penjaja kue itu.
Dibawanya sang anak lelaki itu.
Di hadapanku.
Ekspresi bingungku jelas terlihat.
Mengapa repot-repot membawa anak lelakinya kesini?
Dibelinya beberapa kue tradisional yang aku bawa.
Kemudian berlalu pergi.
Anaknya ditinggal disini dengan ekspresi gugup.
Sesekali aku lihat sekilas raut wajah lelaki itu.
Dia tersenyum canggung.
Aku mulai bercerita.
Dari mulai aktivitas harian, bahan kue dan lainnya.
Terang saja, sang anak lelaki itu begitu terbuka terhadap segala sesuatunya.
Sore hari sang lelaki itu datang kembali,
Kali ini tanpa ditemani sang wanita itu lagi.
Diceritakannya segala sesuatu yang membuatnya bersemangat,
Seketika aku melihat sekelebat harapan dan kebahagiaan melalui matanya,
Dia sedang berbahagia membahas tentang sebuah harapan.
Lalu begitulah selanjutnya, aku bingung cara mengakhiri cerita ini.
Kami hanya bercerita. Terus bercerita.
Menutup luka. Menambah kadar bahagia. Berdua. Hingga sang anak lelaki itu menghilang lagi. Dia kembali memikul beban seorang diri. Sedang aku merana disini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya...dengan menuliskan cerita ada jejak yang di simpan tidak hanya menguap tertiup angin....selalu semangat..
Selalu keren cerpennya, mantap kk
Luar biasa keren Bunda cantik... cerpen cinta yang indah...
Mantap nih cerpennya bu..
Keren bund. Salam sukses