Tiara Ali

Guru SMPN 5 Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. IG: @tiaraaali ...

Selengkapnya
Navigasi Web
NAFAS DI UJUNG PENGHENTIAN

NAFAS DI UJUNG PENGHENTIAN

#TantanganGurusianaHarike86

#TantanganMenulis90hari

NAFAS DI UJUNG PENGHENTIAN

Tatap kami saling beradu di sore itu.

Wanita itu tampak sederhana dengan berbalut baju putih. Iyaaa... dia seorang wanita terpelajar yang anggun. Aku terkesima bagaimana dia bertutur kata, cara bicaranya kian anggun dengan opini-opini yang sedang hangat terjadi.

Aku menyukai cara dia mengungkapkan pandangannya dengan cemerlang.

Aku suka dengan cara dia memadu padankan pakaiannya. Aku suka suaranya ketika dia melantunkam lagu-lagu berirama pelan. Dia satu paket, sempurna.

Kerabat menjodohkan aku dengan teman satu kamarnya. Terang saja, aku dan Anette kata mereka sangat serasi. Marga yang dimiliki Anette merupakan marga yang dimiliki oleh pihak ibu bahkan nenekku.

Jika aku membuka hati untuk Anette, maka Anette akan menjadi wanita keenam dengan bermarga sama dengan keluarga ibu . Kerabatku mulai memperbaiki tatanan adat ke marwah aslinya. Menikahi paribanku adalah salah satu caranya. Namun tetap saja. Aku tidak tertarik.

Hatiku condong kepada Esther.

Beruntung sekali ternyata Esther memiliki perasaan yang serupa pula.

Kami menjalin kasih setelah itu bersama wanita yang aku sukai.

Setiap malam akan aku pastikan gawainya berdering. Menemani aku hingga akhirnya dia pamit untuk tidur.

Hari demi hari, sewindu berlalu.

Aku memutuskan untuk melamar Esther.

Aku memberanikan diri membicarakan hal ini kepada papa.

Papa dan mama tersenyum kemudian mengabulkan tuturku. Begitupun orang tua Esther.

Namun kadang segala sesuatu tidak bisa selamanya berlangsung baik.

Terdapat konflik rumit yang terjadi diantara keluarga dan kerabat ketika berbicara mengenai adat. Aku menawarkan kepada Esther agar menikah tanpa campur tangan adat bahkan orang tua. Namun dia ternyata lebih condong kepada orang tuanya.

Kami berpisah dengan hati yang sama-sama tertambal asal.

Berusaha bangkit dari itu, Akhirnya aku mengambil sikap. Aku putuskan untuk melanjutkan studi strata dua di pulau jawa.

Berusaha memperbaiki hati dan mungkin saja melupakan Esther. Aku bahkan berharap selama masa itu akan ada wanita yang datang menggantikan Esther di benakku. Namun tidak begitu. Awalnya semua terasa pilu. Waktuku selama di pulau jawa ku habiskan dengan membaca buku. Bagai peribahasa "Air diminum serasa duri, nasi dimakan rasa sekam". Peribahasa itu begitu mewakili perasaanku kali ini. Rasa rindu kadang mengadu ingin bertemu atau hanya sekedar mendengar suara merdu ketika petang.

Orang tuaku dan Esther tampaknya swlamanya akan saling menentang. Mereka Sangat menentang.

Beberapa tahun kehidupan semu berhasil ku lalui. Hingga kami terhubung kembali di tahun ketiga ketik aku berada di pulau jawa.

Esther ternyata juga merindu,intinya kami saling merindu. Kebiasaan kami mendengar suara lewat gawai dimulai kembali.

Esther bersedia menikah.

Walaupun ditengah kondisi rumit ini.

Dalam hal ini kami tidak rela jika kasih kami harus terhenti.

Setelah studi, aku memantapkan diri.

Melamar Esther secara personal. Melangsungkan janji suci kami di depan Tuhan.

Hari ini, di dalam rumah Tuhan ini.

Di hadapan Tuhan, aku memilihmu menjadi istriku dengan segenap jiwa yang aku miliki.

Tampak sayup sayup terlihat Esther tersenyum kemudian menangis haru. Aku ikut larut dalam keadaan yang begitu sakral ini.

Kami dipersatukan dengan penuh perjuangan dan pertentangan.

Wanita ini...

Wanita yang tepat berada di hadapku saat ini.

Aku akan memeluknya hingga nafasku berada dalam ujung penghentian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpennya kerennn...

01 Feb
Balas

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

01 Feb
Balas

Selalu keren kk, mantul ceritenye

02 Feb
Balas

Kerenn bun

01 Feb
Balas

Keren bund. Akhirnya mereka dipersatukan Tuhan. Salam literasi

03 Feb
Balas



search

New Post