TERAPIS DADAKAN
#TantanganGurusianaHarike80
#TantanganMenulis90Hari
"Jangan lupa Pe er Arung di rumah yaaa, tanpa gadget dan tanpa makanan manis" kata terapis Arung.
Kami harus menunggu dokter tamu itu untuk datang baru bisa terapi secara rutin lagi.
Dikarenakan Mou antara dokter dan pihak rumah sakit sedang diperpanjang, jadilah ammi menjadi terapis dadakan...
Sudah dua minggu waktu berjalan tanpa gadget dan tanpa makanan manis.
Terkadang ammi sedih, karena Arung sangat suka sekali makan makan cemilan.
Tapi sekarang no more snacking,
Otak ammi langsung berputar, mencari tahu makanan ringan apa yang aman di konsumsi arung.
Ammi pun harus menulis secara diam-diam atau menunggu Arung sudah tertidur,
Dan setelah dua minggu berlalu,
Ammi mendengarkan nyanyian bermakna Arung,
"Pupi sasya bunda...
Bunda pupi sasya...
Hmm tidak bunda...
Bukan pupi sasya"
Bukan hanya sampai disitu,
Arung sudah mulai mau menatap mata Ammi,
Dan mulai mendengarkan perintah sederhana,
"Buka sepatu...
Naik ke motor,
Minum susu,
Pakai baju,
Ayo cuci tangan,
Ayo minum,
Dan lain lain"
Pada pertemuan keluarga, jelas terlihat perbedaan...
Arung yang dulu seperti orang kerasukan tidak bisa diam,
Sekarang lebih bisa diatur,
Para kerabat pun mengatakan telah terjadi perubahan signifikan akan perilaku Arung,
Sekarang tugas arung adalah belajar berteman yaa sayang.
Berteman memang terkadang sedikit perlu rasa sabar nak,
Kamu tidak bisa menang sendiri,
Kamu tidak bisa selalu meluapkan lontaran di hati,
Kamu mungkin akan sedikit berbagi,
Namun percayalah nak,
Hidup akan jauh menyenangkan jika bertemu dengan teman,
Bercerita,
Tertawa,
Memeluk,
Membagikan kisah bahagia,
Berteman itu sangat menyenangkan...
Hanya saja jangan ucapkan kata kata kasar ya nak,
Di depan teman,
Itu akan menjadi luka,
Lontaran negatif pun juga akan menumpuk di hatimu,
Dia akan menjadi sebuah racun,
menjadikan sebuah kutukan untuk hidupmu sendiri,
Berkata yang baik dengan teman,
Atau...
Menegur dengan baik secara diam-diam.
Sudahlah...fokus saja ke tugas Arung yang sekarang yaa..
Belajar berteman ya nak.
Tentang petuah orang tua, Ammi pun mencobanya.
"Jangan lupa jika memasak nasi, air kanji nya di ambil terus di colek ke lidah Arung, sambil bilang agar Arung cerewet dalam berbicara".
Hal ini bahkan ammi praktekan,
Memalukan sekali...
Tapi dicoba saja tidak ada ruginya menjalankan petuah orang tua.
Namun ucapannya ammi ubah,
Sambil menaruh sedikit cairan air kanji ke lidah Arung, ammi lantas berkata "semoga baik dalam bertutur kata".
Ammi sekarang juga telah menjadi seorang biduan dadakan,
Ammi bernyanyi setiap hari sepulang sekolah sampai malam hingga Arung tertidur,
Tidak peduli betapa jelek suara ammi.
Sekarang ammi adalah seorang penyanyi.
Ammi dan abbi akan terus menunggu perkembanganmu Arung,
Tapi jangan lupa untuk selalu berbahagia dan mudah memaafkan kesalahan orang lain disaat kamu sudah besar nanti.
Tanjungpandan, 26 Januari 2021
IBU SETENGAH HARI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MasyaAllah la tak.bertemu tulisan Ammi Arung, mkn lancar tulisannya dan enak dibaca, keren kk
Kangen betul dengan tulisan Ammi Arung. Tulisan yang sangat renyah, enin pun serasa muda ceria lagi.