Wanita itu tidak nyata
#TantanganGurusianaHarike96
#TantanganMenulis120Hari
Wanita itu tidak nyata
"Paman Han, apakah kamu mau menikah denganku? Ibuku adalah seorang istri yang baik dan aku yakin aku akan menjadi seorang istri yang baik juga untuk paman." Ucap seorang anak perempuan berkuncir kuda berbaju merah muda ketika mendekatiku.
"Aku lebih tua dari kelihatannya, seperti yang kau panggil. Aku lebih pantas menjadi pamanmu ketimbang menjadi kakakmu." Jawabku geli.
"Sejujurnya Kau memang sedikit terlihat tua, namun kau benar-benar seleraku. Seandainya saja kamu bisa lahir sedikit agak terlambat.
Tapi, jadikankah aku istrimu. Tunggu aku besar berapa tahun lagi ya paman." Kata anak perempuan itu.
"Tapi usiamu baru delapan tahun, belajar saja yang baik terlebih dahulu." kataku sambil mulai memperhatikan dengan serius.
"Aku akan belajar memasak mie tulang paling enak di dunia." jawabnya polos.
"Baiklah" ucapku sambil mengusap rambut anak perempuan yang banyak bicara itu.
Percakapan dengan bocah banyak bicara di taman bermain membuatku meringis. Betapa tontonan anak jaman sekarang sudah mendoktrin anak-anak. Mereka seharusnya hanya berpikir tentang mainan.
Aku berlalu saja tanpa mengindahkan ucapan anak perempuan itu.
Kondisi di ibukota sedang tidak aman. Pimpinan negara di ancam di penjara dan di kudeta. Aku hanyalah prajurit militer yang harus siap dalam kondisi apapun. Sialnya helm untuk pengaman kepala tidak sempat aku pasang.
Pada hari itu ketika aku ditugaskan, dari arah belakang kepalaku dihantam dengan keras oleh orang yang tidak dikenal. Dia menghantamku dengan menggunakan batu besar yang ada digenggamannya.
Seketika aku ambruk tak sadarkan diri.
Aku bermimpi sangat panjang.
Di mimpiku, aku melihat seorang wanita muda berkuncir kuda.
Dia datang menghampiriku.
"Paman Han, apa kau mengenaliku? Akulah calon istrimu. Aku bahkan telah belajar memesak mie tulang dengan baik." Katanya antusias.
Wanita muda itu ternyata adalah anak perempuan banyak bicara yang aku temukan di taman bermain.
Dia cantik, anggun, namun tetap banyak bicara.
Aku ingin bicara namun lidahku kelu.
Disini di alam ini, lidahku seakan tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan bahkan satu larik kata.
"Paman ayo ikut denganku" ucap wanita itu.
Aku hanya mengikuti kemana wanita ini menarik tanganku. Kadang dia membawaku ke sebuah danau dengan pepohonan yang rindang. Kadang membawaku ke puncak bangunan pencakar langit.
Hingga aku tak menyadari sudah berapa mil kami berjalan. Tak kunjung aku pandang ada ujungnya. Lama-lama aku memutuskan untuk berteriak selantang mungkin. Aku lihat sayup-sayup wanita itu menutup kedua telinganya.
Aku berteriak lagi selantang mungkin. Hingga kali ini mataku terbuka di dunia lain. Di dunia yang seharusnya aku berada. Aku berada di rumah sakit dikelilingi keluargaku.
Di kamar rumah sakit ini, tampak ada banyak alat terpasang di tubuhku.
Aku menyadari telah terbangun dari koma. Satu persatu keluargaku memelukku dengan ekspresi bahagia.
Aku melihat lagi sekeliling mencari wanita itu.
Namun tampaknya wanita itu tidak nyata dan tidak ada di dunia ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya jadi ikut hanyut...ternyata bertemu di alam bawah sadar.
Mantap
Kereeen. Ianjutkan. Salam sukses
Mantul kk, dilanjut sj ceritanya
Wau....keren. wanita banyak bicara. Wanita lancang baru berusia 8tahun. Cerita keren lanjut, salam Literasi
Wau....keren. wanita banyak bicara. Wanita lancang baru berusia 8tahun. Cerita keren lanjut, salam Literasi
Mantap sekali ceritanya Bunda cantik... terima kasih sudah berbagi cerita indah... salam semangat.
Wah, kirain pas bangun ada gadis itu di sampingnya...hehe...masih berlanjut ini kayaknya...
Wah...takut. keren bund. Salam literasi
Keren