Penggunaan Model Pembelajaran PBL berbantuan Media Video Pembelajaran
Latar Belakang
Penulisan best practice ini berdasarkan pengalaman yang dialami penulis saat melaksanakan kegiatan PPL di SDN Sowankidul Jepara.
Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada semester 1, sebanyak 12 siswa dari 16 siswa (75 %) nilai pada mata pelajaran IPS di bawah KKM (65) dengan rata-rata 59.
Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang membosankan dikarenakan banyak hafalan. Motivasi belajar siswa sangat rendah sehingga siswa tidak bisa diajak untuk berfikir kritis.
Pada pembelajaran di kelas, guru belum menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang variatif dan menarik. Proses pembelajaran sangat monoton dan kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru. Karena hal tersebut, siswa di kelas menjadi pasif dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah dan berdampak pada hasil belajar siswa yang banyak di bawah KKM.
Sumber belajar yang digunakan guru juga tidak variatif. Guru hanya menggunakan sumber belajar buku guru dan buku siswa kurikulum 2013. Dengan penggunaan sumber belajar yang tidak variatif membuat siswa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Alternatif solusi yang diberikan penulis adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran. Penggunaan model Problem Based Learning diharapkan dapat melatih siswa untuk berfikir kreatif, kritis dan logis.
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Praktik ini penting untuk dibagikan dikarenakan banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti penulis, sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi penulis sendiri untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain yang memiliki permasalahan seperti penulis.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru kita berkewajiban menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan. Guru harus bisa menerapkan model, metode dan media yang tepat yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Dengan penggunaan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat, maka tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai yang diharapkan. Melihat tujuan pembelajaran yang dicapai, model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran tepat digunakan dalam pembelajaran IPS materi macam-macam kegiatan ekonomi.
Tantangan yang saya hadapi dalam mencapai tujuan adalah pertama, bagaimana saya harus merancang rencana pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Tantangan yang kedua adalah bagaimana saya menyiapkan media pembelajaran berbasis IT agar TPACK tampak saat pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran harus disiapkan dengan matang agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tantangan yang ketiga adalah bagaimana saya mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran dalam pembelajaran dengan melaksanakan lima sintaksnya. Tantangan yang keempat adalah membentuk sikap percaya diri siswa saat presentasi hasil diskusi kelompok, yaitu pada fase 5 Problem Based Learning yaitu menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah, guru kelas sebagai fasilitator, peserta didik, rekan guru, orang tua dan pemangku kebijakan di sekolah.
Langkah yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah pertama menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Langkah kedua adalah menyiapkan media video pembelajaran dan alat yang digunakan untuk menayangkan video pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam pengimplementasian model Problem Based Learning menggunakan lima fase. Fase pertama yaitu orientasi peserta didik kepada masalah. Pada fase pertama, saya menayangkan video tentang alur kegiatan ekonomi dan mengajukan pertanyaan terkait vidio tersebut. Pertanyaan digunakan sebagai pemantik untuk mengangkat permasalahan yang akan diselesaikan.
Fase kedua yaitu mengorganisasikan peserta didik. Pada fase kedua, saya membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil dengan anggota setiap kelompok 4 siswa dan saya memberikan lembar LKPD yang diselesaikan secara berkelompok.
Fase ketiga adalah membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Pada fase ketiga saya memberikan ice breaking berupa tepuk semangat untuk memotivasi siswa dan saya membimbing siswa melakukan diskusi kelompok.
Fase keempat adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada fase keempat peserta didik menganalisis permasalahan yang ada pada video alur kegiatan ekonomi dan menganalisis gambar-gambar tentang kegiatan ekonomi yang tertuang pada lembar LKPD.
Fase kelima adalah menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada fase kelima peserta didik melakukan presentasi hasi diskusi kelompok. Setelah siswa melakukan presentasi, saya memberikan penguatan dan umpan balik. Pada saat melakukan presentasi, siswa kurang percaya diri sehingga suara saat presentasi tidak terdengar siswa lain. Saya berkali-kali mengingatkan siswa agar berbicara dengan lantang. Saya harus mendampingi dan memberi contoh bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan dengan baik. Pada fase kelima, saya mengajak siswa bernyanyi kegiatan ekonomi dengan nada potong bebek angsa tetapi lirik diganti dengan materi kegiatan ekonomi.
Dalam pelaksanaan langkah pembelajaran tersebut saya melibatkan berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan sejawat, dan peserta didik.
Dampak penggunaan model Problem Based Learning dan media pembelajaran berbasis TPACK (video pembelajaran) adalah pertama peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan penggunaan video pembelajaran, motivasi belajar siswa meningkat dan peserta didik lebih mudah dalam memahami materi kegiatan ekonomi. Kedua, penggunaan yel-yel adab kelas di awal pembelajaran, tepuk semangat, dan modifikasi lagu potong bebek angsa diganti lirik kegiatan ekonomi membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Variasi pembelajaran yang dilakukan guru membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Ketiga, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan peserta didik belajar untuk berfikir kritis menganalisis permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil refleksi dan hasil observasi, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran dengan materi kegiatan ekonomi. Hasil belajar peserta didik, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan peserta didik meningkat dan hasilnya rata-rata di atas KKM.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran mendapatkan respon positif dari peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah diantaranya sebagai berikut:
1. Dari peserta didik adalah mereka merasa senang dengan proses pembelajaran di kelas. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video pembelajaran sangat menyenangkan dikarenakan sebelumnya guru hanya menggunakan sumber belajar buku, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang variatif.
2. Dari rekan sejawat dan kepala sekolah adalah secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas, peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar peserta didik meningkat.
Faktor keberhasilan sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap materi pembelajaran, model pembelajaran Problem Based Learning, media pembelajaran, dan penguasaan terhadap langkah-langkah rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan adalah dapat menjadikan guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran, media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih bu guru ilmunya semoga bermanfaat. Luar biasa sekali.
Ulasannya sangat membantu permasalahan yang banyak dialami oleh rekan2 guru Bu, terima kasih untuk sharingnya, semoga solusi ini juga bisa saya terapkan di sekolah saya .
Terimakasih tulisannya bu, bisa dijadikan referensi dan masukkan ketika menerapkan pembelajaran masa kini
Terimakasih tulisannya bu, bisa dijadikan referensi dan masukkan ketika menerapkan pembelajaran masa kini