Tirna Aini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tanamkan Norma Kejujuran

Sore itu, sembari menunggu di jemput suami pulang, sehabis membantu saudara yang ada hajatan menikahkan anaknya. Tiba-tiba ada seorang Bapak-bapak datang mengantarkan anak saya pulang sekolah, bersama seorang anak yang sebayanya. Ternyata orang tua dari temannya yang ikut mengantarkan anak saya “ Aldo”.

“ Ada apa ini, apa yang terjadi ?” pertanyaanku karena melihat wajah Aldo yang pucat.

Dengan wajah cemas, sang Bapak menjelaskan duduk persoalan mengapa beliau mengantarkan anak saya pulang. Tetapi saya masih belum percaya mendengarkan penjelasannya, saya ingin mendengar langsung dari Aldo bagaimana kejadian yang sebenarnya?

“Sayang, ibu mau abang yang cerita”

“Abang”, panggailan pada anak saya “ Aldo “

Dengan memegang tangan saya, sambil berucap “ Abang minta maaf, memang abang salah “ waktu jam istirahat tadi kami main di halaman sekolah. Abang lihat Ade main sendiri, Abang dekati, Abang colek kupingnya sambil lari, tau-tau ada yang lempar kepala Abang dengan batu, Abang toleh, Ade yang lempar, sudah itu Abang gak ingat lagi, waktu bangun taunya ada di ruang UKS katanya Abang pingsan”.

Aldo menoleh pada Ade sebentar dan melanjutkan ceritanya.

“ Mungkin Ade gak suka kalau Abang suka jahilin dia”. Kemudian Aldo melanjutkan cerita tentang kejahilan-kejahilan yang dilakukannya pada Ade.

Saya tertegun, takjub dengan kejujuran Aldo, dan percaya dengan semua cerita yang disampaikannya. Mengapa tidak? Di hadapan

orang yang telah dia dijahili, di depan orang tuanya, Aldo berani mengakui kesalahan yang dia perbuat. Dengan rasa bangga, atas semua didikan yang saya ajarkan, sikap norma dan nilai-nilai moral yang selalu saya tanamkan pada diri anak-anakku sejak masih kecil yang kelak dapat menjadi bekal kehidupannya.

Setelah mendengar cerita Aldo, saya-pun meminta maaf pada orang tua Ade atas kesalahan yang telah dilakukan Aldo. Begitu juga Aldo meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kejahilan yang telah dia lakukan. Kemudian sang Bapak dan anaknya berpamitan pulang dengan wajah yang sulit untuk digambarkan.

“Abang hebat, ibu bangga Aldo mengaku salah “ sambil mengusap-usap kepala Aldo. Mengakui kesalahan bukan perbuatan yang memalukan.

Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran, dasar utama dari kepercayaan. Jika seseorang mengarang cerita yang tidak sesuai dengan kebenarannya untuk menutupi kesalahannya, maka sulit untuk memperbaiki kesalahan itu. Ketika seseorang tidak jujur dengan dirinya sendiri tentang suatu kebenaran, biasanya juga tidak jujur dengan orang lain. Kalau orang memiliki dasar utama yaitu kejujuran, maka dia tidak akan berbohong ataupun menipu, walau sebenarnya dia memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Berbohong adalah salah satu perusak nilai kejujuran. Kebohongan yang dipelihara terus menerus bisa merusak karakter manusia. Sekali berbohong, akan berbohong kedua kali untuk menutupi kebohongan yang pertama dan kebohongan yang seterusnya sulit untuk dihentikan. Karena kejujuran merupakan pondasi utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran yang harus kita tanamkan pada diri anak-anak kita. Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak pada pendidikan dalam keluarga.

Peran orang tua dalam pendidikan anak sudah seharusnya berada pada urutan pertama. Mengapa demikian? Ya…karena orang tualah yang paling mengerti benar akan anak-anaknya. Orang tualah yang paling memahami anak mereka. Orang tua jugalah yang pertama kali mengetahui perubahan dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya. Orang tua pula yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang yang memiliki kepribadian baik ataupun buruk.

Dari cerita singkat diatas, biasakanlah untuk menanamkan sifat dan norma kejujuran dalam kehidupan. Apa jadinya jika anak-anak kita dirusak dengan sikap-sikap yang bertentangan dengan norma kejujuran?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pasti Aldo senang punya orang tua seperti bu Aini. Keren

22 May
Balas

Alhamdulillah, Insha Allah selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi anak-anak dan keluarga P' Yudha.

24 May



search

New Post