Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 64

HARU BIRU GURU BARU 64

# Edisi : Kejutan

#Tantangana Gurusiana

# Hari ke 74

“ Diiit... kamu maklumin dia ya... sory aku juga pamit pulang bilangin tante ya...,Assalaamu Alaikum “ Dita hanya terangu di depan pintu melihat mobil melaju. Fikirannya masih tidak karuan rasanya penuh entah apa saja isinya, yang pasti Dita belum siap menerima perhatian samapi segitunya apa lagi dari Toni. Panangannya jauuuh entah menatap apa, berkali-kali dita menarik nafas panjang.

“Ada siapa Diiit, “ tahu-tahu ibunya sudah ada di belakang emlongokkan kepalanya ke luar.

“ Nuri, sma kak Toni bu, tapi langsung pulang lagi..”

Mendengar penuturan anaknya, terlihat ibunya hanya tersenyum dan tidak memberikan komentar apapun, kecuali menyuruh anaknya untuk menutup pintunya kembali.

***

Tiba di parkiran sekolah Nuri langsung nyemprot temannya, “ kamu kesambet apa sih paak, “

“ Sory Nur... aku juga gak ngerti perasaan campur aduk gini, rasanya aku di suguhi masalah yang menguras energi dalam waktu yang bersamaan, “ Toni menarik nafas panjang.

Nuri hanya bisa mengatakan mengatakan Toni harus bersabar.

“ Iya aku sabar menjalaninya makanya aku ke sekolah juga, tapi siapa sangka Dita akan di teror Andra kayak gitu. Kesabaran rasanya sudah tidak bisa di kendalikan lagi, karena aku tahu persis apa yang di lakukan Andra. “

“ Kalau saran aku siiih, kamu percayakan masalah Dita sama keluarganya, mereka tidak akan tinggal diam kok, “ Nuri diam sebentar melihat reaksi temannya, begitu tidak ada reaksi maka dia melanjutkan,

“ Beri waktu buat badan dan fikiranmu untuk istrirahat, memangnya mau ya... kalau sakit, “

“ Yang bikin aku sakit itu, jika Dita hidupnya jadi tidak tenang ketakutan, “

“ Gak bakaaal tenang aja.. dia tidak selemah apa yang kita kira, percaya deeh.. “ Nuri meyakinkan temannya, tapi pas dia masih mau bicara Nuri menghentikannya,

“ Udah aaah aku mau pulang entar kemaghriban lagi, daaah, Assalaamu Alaikum... “ Nuri meninggalkan Toni sendirian.

***

Nuri sengja mau berangkat habis sholat Isya, mau jemput Dita, dia juga dari tadi sebetulnya khawatir, hanya tidak memperlihatkan saja takut nambah beban fikiran temannya.

Dia cepat-cepat ke luar dari kamarnya mau ambil kunci mobil, terdengar suara ibunya memanggil, dia cepat-cepat ke depan dan kaget Rudi sudah menunggunya di ruang tamu, sambil senyam-senyum.

“ Ngapain kemari, aku kan bawa mobil... ayo..” Nuri mendului Rudi ke pintu.

“ Nuri... jangan gitu sama tamu, kasih minum dulu ... maaafin anak tante ya nak, “ Ibunya duduk menghadap Rudi.

“ Enggaaak maaam, kita takut telat, ayo...Nuri pergi ya maam, ” Nuri menggamit tangan Rudi ke luar rumah.

“ Maaf tante saya pamit,.. “ badan Rudi setengah menghadap ibunya Nuri karena tangannya di tarik.

Melihat tingkah anak gadisnya, ibunya hanya tersenyum saja.

“ Heei kenapa ke mobil kamu, kita pake mobil aku saja...lepas coba tangan aku, ” Nuri menyentakkan tangan Rudi, sambil terus masuk ke mobilnya.

“ Diiih apaan juga kamu jadi ngikut di mobil aku... Jangan macem-macem deeeeh , sono aaah... “ Nuri mendorong Rudi ke luar dari mobilnya. Rudi nangkap tangan Nuri,

“ Memangnya kamu segitu takutnya ya sama aku... kenapa nonaa...” Rudi mencondongkan mukanya . Sontak saja Nuri menjauh kan badannya, sambil menjawab ketus,

“ ya aku takut sama alap-alap kayak kamu, sono aah...”

Mendengar Nuri menjawab begitu Rudi tertawa kesenangan sambil ke luar dari mobil,

“ Nona ... aku sudah insap jaadi alap-alap, sekarang sudah berubah jadi kumbang yang lagi deketin bunga mawar ... hehe...sampai ketemu di tempat Yati ya...” Dia berlalu sambil menutupkan pintu mobil.

Nuri hanya menatap punggung temannya tidak percaya sama apa yang di katakannya barusan. Entah kenapa hatinya jadi resah, tapi di lajukannya saja kendaraan sampai lupa menjemput Dita.

***

Sampai di rumah Yati, Nuri kaget melihat sudah banyak tamu yang datang, dia menunggu Rudi buat masuk .

“ Ini gak salah niiih, mau nikah kali kalau tamunya banyak gini...” Rudi bicara di belakang Nuri

“ Astaghfirullaah... gara-gara kamu tuh, aku jadi lupa jemput Dita“ Nuri bersiap mau balik lagi ke parkiran, tapi di tahan oleh tangan Rudi.

“ Nuuur... kita telpon aja dia, barangkali sudah ada di sini, “ Rudi menarik tangan Nuri buat duduk.

Begitu di telpon ternyata Dita ada di dalam sama Yati,

“ Rud kita ke dalam aja yuk “ Nuri berdiri menuju rumah Yati. Terlihat Dita melambaikan tangannya. Nuri hampir tidak percaya dengan penglihatannya, ternyata Yati didandani lengkap dengan baju pengantin putih dengan tiara cantik di kepalanya, k...

“ Kamu mau langsung aku lamar? .” terdengar bisikan di dekat kupingnya...

.

( Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

siapa tuuh?

17 Jul
Balas

kangen bu Ida..sehat saay...

17 Jul

terima kasih non..

17 Jul
Balas

Mantap.Lanjut Bun

17 Jul
Balas

Lanjut bun, keren..

17 Jul
Balas

Makasih sudah mampir

18 Jul



search

New Post